Luis Milla Jadi Pertaruhan di El Clasico Kontra Persija

Pelatih Persib Bandung Luis Milla
Sumber :
  • persib.co.id

 

Kala Ridwan Kamil Ditolak The Jakmania di Jakarta: Sebagai Orang Baru Saya Tahu Diri

BANDUNG - Meski kehadiran sosok Luis Milla memberikan tren positif dengan menghantarkan tiga kemenangan berturut-turut bagi klub Persib. Namun, hal itu belum menjadi capaian penting, sebelum Persib kembali bersaing dengan tim-tim teratas di klasemen Liga 1 saat ini.

Hal tersebut disampaikan Pemain legendaris Persib, Yudi Guntara dalam poadcast "Piriwit Biru" edisi 29, di kanal youtube, REPUBLIK BOBOTOH TV.

Ini Pemain Incaran Persib Bandung Harga Rp3,91 M untuk Liga 1 2024/2025, Ternyata Eks Pemain Timnas

"Laga Persija tentu menjadi ujian bagi Luis Milla untuk menjadikan Persib sebagai klub besar. Milla tak akan disebut tangguh sebelum mampu mengalahkan klub dengan prestasi besar di klasemen seperti Bali United, PSM Makasar, dan sebagainya," ungkap Yudi.

Seperti diketahui, di masa kepelatihan Robert Rene Alberts, Persib memang menjalani kompetisi Liga 1 dengan kondisi teseok-seok di awal musim. Setelah Milla datang, ia pun memberikan optimisme baru dengan menghantarkan tiga kemenangan berturut-turut.

Sambut Kedatangan Para Pemain Persib di Gedung Sate, Bey Machmudin: Selamat, Kita Rayakan Bersama

Catatan tiga kemenangan itu diraih pelatih asal Spanyol tersebut saat PERSIB mengalahkan RANS Nusantara 2-1 (4 September 2022). Arema FC 2-1 (11 September) dan Barito Putera 5-2 (16 September 2022).

"Persib memang sempat menang dari Arema. Tapi Arema sekarang berbeda dengan Arema dulu dengan prestasinya. Jadi laga Persib-Persija, Milla memang diuji ketangguhannya," ungkap mantan pemain Persib yang juga pernah mengantarkan Persib menjadi juara Liga Indonesia pertama pada 1995 lalu.

Persib vs Persija Jakarta

Photo :
  • Pinterest

Meski begitu, Yudi juga tak menampik perubahan performa Persib semenjak kehadirannya di tubuh Pangeran Biru. Di tangan Milla, jelasnya, perubahan paradigma bermain skuad mulai berubah. 

Dimana dulunya bermain secara individual, kini lebih mengarah kepada permainan tim. Dan sedikit-demi sedikit, karakter permainan persib dengan umpan-umpan pendek mulai kembali terbentuk.

"Dulu Robert Rene kurang membangun sisi kekompakan tim dan 'chemistry'. Sehingga fisik pemain jelek. kenapa cepat cape? ya karena mereka bermain individu," jelasnya.

Untuk itu, Yudi meminta agar seluruh jajaran di Persib bisa kembali memperhatikan pentingnya kemenangan dalam laga El Clasico Indonesia, antara Persib dan Persija. Terlebih ketangguhan Milla akan diuji dalam laga kali ini.

"Saya pikir rivalitas tetap perlu ada dalam membangun budaya kompetisi yang positif. Dengan catatan persaingan itu tetap sportif, jauh dari aksi anarkis yang menimbulkan korban jiwa," terangnya. (hru)