Sinopsis Film Kukira Kau Rumah Angkat Isu Kesehatan Mental
- unggahan Instagram @umayshahab
Bandung – Film Kukira Kau Rumah yang mengangkat isu mental seorang perempuan, dengan sosok wanita yang bernama Niskala (diperankan oleh Prilly Latuconsina) yang mengidap penyakit bipolar sejak remaja. Tentunya penyakit yang dideritanya, membuat ayah Niskala menjadi protektif.
Melansir dari intipseleb.com, Niskala tidak bisa melanjut sekolah dan diceritakan Dinda dan Oktavinus, teman-teman sejak kecil yang bisa ayahnya percaya. Ketika ayahnya keluar untuk bekerja, Dinda dan Oktavinus memang mengajaknya ke kuliah, dengan sepengetahuan ibunya, Mella.
Jourdy Pranta dan Prilly Latuconsina
- MD Picture
Niskala juga diam-diam kuliah, dan ingin membuktikan kepada ayahnya, dirinya pun mampu berprestasi dengan penyakit yang dideritanya. Lalu, kehidupan Niskala dan bertemu dengan Pram (Jourdy Pranta) dan merupakan seorang musisi memiliki masalahnya sendiri.
Kemudian, lelaki kerap merasa merasa kesepian setelah ditinggal oleh ayahnya yang meninggal dan ibunya yang sibuk bekerja. Semakin hari, Mella semakin cemas dengan keberadaan Niskala yang jarang di rumah. Lalu, ibunya menegur Dinda dan Oktavinus pun stress memarahi Niskala karena selalu bersama Pram.
Akhirnya, Pram bertemu Niskala di ruangannya atas persetujuan Mella, dan mengajaknya keluar. Kebahagiaan mereka pun kembali setelah meminta maaf kepada Dinda dan Okatvinus. Pram sempat kecewa karena cintanya terhadap Niskala bukan cinta sempurna yang sudah diimpikannya dan tetap bisa bersamanya.
“Seperti magnet, Kala hanya bisa menarik. Dan aku, tak kuasa untuk tidak tertarik” jelasnya Pram.
Penggalan kata-kata tersebut dan ikonik dari film dengan romantic yang dilontarkan Pram untuk Niskala.
Jourdy Pranta dan Prilly Latuconsina
- Disney+
Lalu, Film ini pun diakhiri dengan adegan ayah dari Niskala memergoki Pram dan Niskala tengah bernyanyi di sebuah kafe. Dedi (ayah dari Niskala) yang marah langsung menghajar Pram yang emosi Niskala kembali bergejolak.
Niskala pun berlari ke atas jembatan hendak bunuh diri, tentunya membuat panik, lalu ibunya meminta ayahnya untuk minta maaf, namun ditolak oleh Dedi.
Pram mendekati Niskala, untuk mati bersamanya, namun Pram lompat dengan sendirinya dan meninggal karena lompat dari jembatan. Setelahnya, mengunjungi rumah Pram dan disambut ibunya, yang mengatakan bahwa selama kepergiannya. Pram mengirim pesan suara yang mendeskripsikan perasaannya terhadap Niskala, dan mendengarkan pesan pertama yang memanggilnya dari belakang.
Film ini sangat mengajarkan tentang pemahaman dan kesehatan mental seseorang, yang sampai saat ini masih terus ditonton oleh pencinta film.
