Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan penolakan banding yang diajukan kubu Teddy Minahasa usai sidang banding Komisi Kode Etik Polri

Mabes Polri menolak banding sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) yang dilayangkan oleh kubu Teddy Minahasa selaku tersangka kasus peredaran narkoba jenis sabu.

Irjen Teddy Minahasa diberhentikan dengan tidak hormat (PTDH) dari anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang merupakan tindak lanjut dari kasus pengedaran narkob

Eks Kapolda Sumatera Barat, Irjen Teddy Minahasa akhirnya diberhentikan dengan tidak hormat (PTDH) dari anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Hal itu diputuskan

Vonis Hakim lebih lebih ringan dibandingkan dengan tuntutan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Diketahui, Jaksa menuntut Teddy Minahasa hukuman mati

Hal itu diyakini Hotman lantaran Teddy Minahasa tergolong memiliki beragam prestasi sebagai anggota Polri. Sehingga, meskipun Teddy bersalah, pasti tidak akan dihukum

Teddy menilai Maman Supratman tidak jauh berbeda dengan anaknya, Dody Prawiranegara. Sebab, dia mengatakan Dody ingin membela diri dengan menyerangnya

Mantan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Teddy Minahasa Putra mengomentari sikap anak buahnya, AKBP Dody Prawiranegara, terkait perkara narkoba yang menyeret keduanya.

Teddy menyinggung sikap ayah Dody, Maman Supratman yang membuat intervensi kepada Presiden Jokowi dan LPSK. Sebab, dia melihat surat terbuka yang dirilis Maman

Eks Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Teddy Minahasa Putra mengungkap skenario bohong yang dilakukan anak buahnya, AKBP Dody Prawiranegara dan keluarganya.

Jaksa mengatakan tidak ada hal yang meringankan terkait tuntutan yang dikemukakan untuk terdakwa Teddy Minahasa Putra pada kasus peredaran narkoba yang menyeret dirinya

Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Teddy Minahasa Putra dengan pidana mati dan tetap ditahan," kata jaksa di Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PN Jakbar).