Dul Jaelani buat single baru, ini artinya.......
- viva.co.id
Bandung – Single "Penyihir" dari album "Seribu Bulan" band Qodir kembali dirilis. Kisah single ini sangat dekat dengan perasaan Dul Jaelani dan dikemas dengan gaya rock.
Lagu "Penyihir", yang memiliki nuansa rock yang kuat, dikemas dengan gaya musik rock yang menjadi acuan bagi teman-teman Qodir seperti Dul Jaelani, Muhammad Xaviar, Deriel Sudiro, dan Axel CB.
“Sepakat kami mengusung musik rock sebagai harga mati genre musiknya Qodir. Karena kami melihat musik rock hampir punah di era zilenial sekarang. Kami ingin meramaikan kembali skena musik funk, blues, psychedelic, rock & roll yang sudah hampir punah di industri musik era zilenial. Namun untuk permainan diksi pada lirik lagu, kami ingin pendenar Qodir mempunyai interpretasi sendiri-sendiri. Karena kami mengangkat banyak tema dari setiap single yang kami buat,” ungkap Muhammad Xaviar, sang gitaris memberi alasan kenapa unsur musik rock yang diusungnya.
“Soal lirik, Qodir mengambil diksi yang lugas aja. Waktu saya take vocal, saya hanya melantunkan sebuah syair yang menggambarkan keresahan saya terhadap era yang sedang berjalan. Dan mungkin juga keresahan banyak anak muda lainnya. Jadi tidak ada lirik yang diganti semenjak kita menemukan lirik pertama. Utuh dari awal sampai proses mixing dan mastering. Saya rasa lagu Penyihir adalah lagu yang paling relate di kondisi kehidupan sosial anak muda jaman sekarang. Dan ini bentuk sarkasme terhadap elit global dunia,” jelas Dul Jaelani.
“Untuk proses pembuatannya sendiri karena lagu ini termasuk dalam album Seribu Bulan yang digarap kurang lebih hamper 1 tahun. Akan tetapi khusus lagu Penyihir dibutuhkan waktu 2 bulan dalam proses buat lirik sampai jadi lagunya. Lumayan lama untuk diskusi lirik dan musiknya,” kata Muhammad Xaviar yang diiyakan oleh Dul Jaelani.
Kenapa dipilih lagu ‘Penyihir’ ini sebagai single keempat Qodir?
“Setelah diskusi panjang lebar dengan teman-teman Qodir dan secara musyawarah single ke-4 dari album Seribu Bulan, kami sepakat merilis lagu ‘Penyihir’ karena ingin mengisi kekosongan lagu upbeat di era zilenial ini. Kami juga terinspirasi dari lagu Ali yang dinyanyikan oleh Dance Habibi. Yang merupakan side project dari John Paul Patton, yang juga vokalis dari Kelompok Penerbang Roket,” ungkap Dul Jaelani yang menjadi produser musik dalam album Seribu Bulan.
Kami menghadapi kesulitan saat mengerjakan single ini selama rekaman karena kami bereksperimen di sesi brass section.
“Kami semua memang penggemar berat Nirvana, tapi kami tak mau melakukan apa yang telah Nirvana lakukan. Kami ingin melakukan sesuatu yang baru dengan menambahkan brass section pada lagu ini. Biar beda dan kaya musiknya,” tutur Axel CB, yang merupakan keponakan dari Atiek CB yang kini tinggal di New York.
Meskipun mereka menyadari bahwa hal itu sulit dan melawan tren, idealis Qodir tetap ingin mengutamakan genre musik rock.
“Namun saya turut prihatin dengan memudarnya musik rock di era zilenial. Mungkin ada, tapi banyak sekali band rock zilenial lainnya yang kekurangan wadah. Apalagi di industri komersial. Maka dari itu, dengan berusaha selalu konsisten, kami ingin bersama-sama membangkitkan musik rock lagi dengan band-band rock zilenial lainnya,” tambah Dul Jaelani lagi.
Wahyu Sudiro bertindak sebagai direktur musik dan Ecky Banbaroesa bertindak sebagai co-producer untuk album dan setiap lagu Qodir. Dan album Seribu Bulan diproduksi oleh saya.
Dalam video musiknya, Qodir mendokumentasikan daerah Jakarta yang terkenal, seperti Blok M, M Bloc, dan beberapa lokasi lainnya.
“Kami hanya ingin memotret dan melestarikan kampung halaman kami lewat video musiknya Qodir. Daerah-daerah ini yang sering kami lewati dan sangat berkesan serta punya arti buat kami," kata Deriel Sudiro.
Selain itu, lagu "Penyihir" sudah dapat diakses melalui berbagai platform streaming digital di tanah air. Selamat menikmati.