Kisah Mata Air Abadi Ainul Hayat, Jadi Buruan Seluruh Mahluk di Bumi

Ilustrasi telaga mata air ainul hayat
Sumber :
  • istimewa

Pada September 1493 Ponce ikut terlibat dalam ekspedisi yang dilakukan Christoper Columbus. Ekspedisi diikuti oleh 1200 pelaut, kolonis, dan prajurit.

Dalam Islam, Fountain of Youth merupakan Ainul Hayat. Kisah dan legenda ini mencuat setelah salah satu pengawal terbaik, raja Zulkarnain mencapai mata air itu.

Raja Zulkarnain sempat mandi dan meminum air di mata air Ainul Hayat. Pengawal raja Zulkarnain itu bernama Khidir yang merupakan seorang Nabi.

Salah satu nabi yang namanya termaktub di kitab suci umat Islam Al-Quran. Beberapa hikayat menyebutkan kala Allah SWT menciptakan dunia, dia menurunkan beberapa tetesan air dari surga ke dunia.

Salah satu tetesnya kemudian berubah menjadi telaga Ainul Hayat atau si mata air keabadian.

Beberapa ulama berpendapat Ainul Hayat yang dijaga Nabi Khidir itu berada di Pulau Bermuda.

Hal itu dihubungkan dengan hilangnya kapal atau orang-orang yang melewatinya karena setan banyak yang mengelilingi tempat itu.