Pelaku Pembunuhan Dokter Mawartih Susanti Gunakan Rok Hitam Untuk Tutupi Wajah Saat Aniaya Korban
Jenazah dr. Mawartih SpP ditemukan di rumahnya di perumahan RSUD Nabire tanggal 9 Maret sekitar pukul 19.00 WIT. Tercatat 68 saksi yang dimintai keterangan penyidik di Polres Nabire, tambah Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri.
Setelah melakukan penyelidikan mendalam dan mengikuti pemeriksaan medis selama kurang lebih 3 minggu, Kepolisian Daerah Papua dalam hal ini Polres Nabire berhasil mengungkap kasus kematian yang menimpa salah satu dokter yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Nabire, dr. Mawartih Susanti.
Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri,menyebutkan bahwa setelah bekerja sama dengan beberapa Tim Medis yang diantaranya Rumah Sakit Bhayangkara Makassar dan Puslabfor Dokkes Makassar, ditemukan beberapa DNA yang cocok dengan salah satu saksi yang sebelumnya telah diperiksa.
“Salah satu saksi yang juga merupakan pelaku kasus tersebut yakni pria berinisial KW seorang Cleaning Service ditempat kerja yang sama dengan korban, pelaku telah mengakui perbuatannya,” ungkap Kapolda Papua.
Pelaku berhasil diungkap oleh Kepolisian usai hasil otopsi maupun swab yang dilakukan oleh tim medis, dikembangkan kembali oleh Polres Nabire menggunakan Scientific Crime Investigation dan mencocokkan dengan DNA yang ditemukan dari korban dan pelaku.
“Saat ini pelaku telah diamankan oleh aparat Kepolisian dan diketahui dari keterangan pelaku bahwa motif pelaku melakukan penganiayaan tersebut lantaran sakit hati atas tindakan korban yang diduga memotong hasil upah insentif Covid milik pelaku pada tahun 2020,” terang Kapolda.
Ia menambahkan, barang bukti yang ditemukan saat proses penggeledahan yakni berupa handphone (hp) milik korban dengan merk Sony Xperia 10 plus warna hitam yang disimpan didalam bantal yang terbungkus plastik putih dan ditaruh di gudang kecil lantai 2 Ruang Poli RSUD Nabire.