Rayakan Waisak, Umat Buddha Jalan Kaki dari Candi Mendut Menuju Candi Borobudur
Bandung – Umat Buddha berjalan kaki dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu, menjelang detik-detik Waisak 2567 BE/2023.
Diketahui, para penganut Buddha ini membawa api dharma Waisak yang berasal dari daerah Mrapen, Kabupaten Grobogan. Selain itu, mereka juga membawa air berkah Waisak yang diambil dari Umbul Jumprit, Kabupaten Temanggung.
Api dharma dan air berkah Waisak sebelumnya telah disakralkan dalam puja bakti oleh para biksu dan umat Buddha di Candi Mendut.
S. Hartati Murdaya, selaku Ketua Umum DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), menjelaskan bahwa api adalah sumber energi besar bagi kehidupan. Sedangkan air melambangkan kerendahan hati, kesucian, dan ketenangan.
Arak-arakan penganut Buddha dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur pun terdiri dari pembawa bendera merah putih dan pembawa hasil bumi, yaitu padi, sayuran, dan buah-buahan.
Selain itu, mobil-mobil yang dihias juga turut memeriahkan arak-arakan. Menarik perhatian warga yang menynaksikan iring-iringan di pinggir jalan.
Para peserta arak-arakan bergerak menuju pelataran Barat Candi Borobudur untuk mengikuti rangkaian upacara detik-detik Waisak.
Adapun peringatan detik-detik Waisak 2567 BE/2023 akan dilaksanakan di pelataran Candi Borobudur sisi barat tepat pukul 10.41.19 WIB.