Abbadi Thalib Berkunjung ke KPU Provinsi Banten
- Istimewa
VIVA Bandung – Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Melbourne Australia, Abbadi Thalib melaksanakan kunjungan kerja ke Kantor KPU Provinsi Banten, Jumat (4/8/2023). Dalam kunjungannya, Abbadi diterima langsung oleh Ketua KPU Provinsi Banten, Mohamad Ihsan.
Abbadi menjelaskan, kunjungannya merupakan agenda silaturahmi dengan KPU Provinsi Banten untuk merawat kekeluargaan sekaligus membahas terkait pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.
"Saya asli Pandeglang, sekarang menjadi Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) dan memang sudah seharusnya menjaga silaturahmi agar terus berjalan dan sembari membahas pemilu 2024 dengan pak ketua," kata Abbadi pada awak media.
Menurut Abbadi, pertemuannya dengan Ketua KPU Banten berlangsung hangat dengan membahas beberapa hal, salah satunya manfaat media sosial untuk mempublikasikan pemilu 2024 ke khalayak umum.
Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum KAHMI Australia New Zealand itu menyebut, media sosial adalah jembatan untuk menyebarluaskan informasi positif melalui foto, video, atau tulisan.
"Media sosial menjadi perantara untuk menyebarkan informasi. Saat ini tugas kita mengcompare berita hoax dan terus produksi informasi baik di reels, foto, video, atau tulisan," tuturnya.
Melalui media sosial ini, lanjut Abbadi, masyarakat cenderung lebih suka dan bisa dimanfaatkan oleh KPU dengan memproduksi informasi seputar pemilu 2024 melalui TikTok, reels Instagram, dan lain-lain.
"Sekarang masyarakat itu lebih cenderung melihat media sosial KPU dibandingkan melihat media-media lain. Makanya saya melihat teman-teman di Banten memiliki potensi yang sangat besar apalagi disini anak-anak mahasiswa banyak bisa dibantu oleh mereka," ujar Abbadi.
Dalam kesempatan yangs sama, Ketua KPU Banten Muhammad Ihsan sepakat bahwa konten-konten media sosial sangat penting untuk mengedukasi masyarakat.
"Memang benar, bahwa kita sudah memikirkan juga bahwa kita harus memproduksi konten yang banyak. Kaitan-kaitan dengan undang-undang," ucap Ihsan.
Namun, menurut Ihsan, membuat konten di media sosial harus melibatkan generasi Z dan milenial.
"Jadi kita harus banyak melibatkan gen Z dan Milenial, karena mereka senang jika berhubungan dengan media sosial dan pastinya dishare ke sosial mereka," pungkasnya.