Kunjungi Uighur, Pidato Xi Jinping Menuai Kritikan karena Dinilai Menindas Kaum Muslim
China mengatakan bahwa pertahanna itu menjadi reaksi terhadap serangan teroris sporadis yang menurut masyarakat Uighur dipicu oleh penindasan pemerintah selama bertahun-tahun.BEijing berupaya menghancurkan situs keagamaan dan budaya. Mereka juga memberantas bahasa Uighur dan budayanya.
Amerika Serikat dan badan legislatif di beberapa negara Barat telah menyatakan bahwa pelanggaran yang dilakukan oleh Tiongkok merupakan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
“Lucunya, meski sudah tidak lagi terhitung fakta dan bukti pelanggaran HAM di sejumlah media massa maupun media sosial, Tiongkok selalu membantah tuduhan tersebut, dan mengatakan bahwa kebijakannya di Xinjiang diperlukan untuk memerangi ekstremisme agama dan terorisme,” ujar AB Solissa.
Setelah mendengar pidato Xi Jinping, masyarakat Uighur serta para pendukung mereka di dalam maupun luar China, langsung mengecam pernyataan Xi dan mengatakan bahwa pernyataan tersebut mengarah pada penindasan yang lebih besar.
Presiden Kongres Uighur Dunia, Dolkun Isa juga mengungkapkan pemerintah Tiongkok memang berniat melanjutkan genosida Uighur dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang sedang berlangsung di Turkestan Timur.
Mengingat bahwa Xi menyerukan propaganda yang lebih positif mengenai Xinjiang, Dolkun Isa memperingatkan komunitas internasional ‘jangan tertipu’ oleh gambar dan pesan palsu tersebut.
Direktur Ekselutif Kampanye untuk Uighur, Rusha Abbas, mengatakan penggunaan frasa ‘Sinicisasi Islam’ oleh Xi berarti perang terhadap Islam, sedangkan tindakan kontra terorisme artinya China dapat bebas melakukan penahanan masal terhadap muslim Uighur dan etnis minoritas lainnya di Xin Jiang.