Tangan Ajaib Vania Febriyantie, Berdayakan Lahan Tidur Milik Pemkot Bandung
- Pribadi/Istimewa
Bandung – Di tengah keterbatasan lahan di perkotaan, masih banyak lahan tidur yang dimiliki oleh pemerintah kota. Lahan-lahan ini biasanya berupa tanah kosong, bangunan kosong, atau bangunan yang tidak terpakai. Lahan tidur ini bisa menjadi sumber kekayaan yang terbuang jika tidak dikelola dengan baik.
Ada banyak faktor yang menyebabkan lahan tidur milik pemkot. Salah satu faktornya adalah karena pemkot belum memiliki rencana yang jelas untuk memanfaatkan lahan tersebut. Faktor lainnya adalah karena pemkot tidak memiliki anggaran yang memadai untuk mengelola lahan tersebut.
Vania Febriyantie, Wanita 30 tahun kelahiran Lhokseumawe, Aceh, termotivasi dalam pengelolaan lahan kosong atau lahan tidur milik Pemerintah Kota Bandung. Dahulu, ia merupakan seorang Mahasiswi Jurusan Biologi, Universitas Pendidikan Indonesia
Menurut BPS, Provinsi Jawa Barat Dalam Angka, 2020, Luas Lahan Tegal/Kebun, Ladang/Huma, dan Lahan Yang Sementara Tidak Diusahakan di Kota Bandung (ha), 2019, memiliki luas sekita 351 ha. Atau sekitar 2% dari luas keseluruhan Kota Bandung.
Vania denga satu rekannya, Galih, berinisiasi membangun komunitas Kebun Seni Tani. Dimana Seni Tani ini adalah usaha pertanian urban (urban farming social enterprises) yang didirikan oleh dua orang muda, Vania dan Galih, di daerah Sukamiskin, Arcamanik, Bandung Utara. Usaha ini memanfaatkan lahan tidur seluas 680 m2 untuk ditanami sayur-sayuran. Dalam waktu 1 tahun terakhir, Seni Tani telah menghasilkan lebih dari 150 kg sayur.
Kebun Seni Tani
Terkait Kebun Seni Tani ini, ada hal yang sangat menarik untuk diulik, yakni terkait penamaan komunitas dan ikon yang dipilihnya. Vania sengaja mencantumkan kata "seni" dalam nama Kebun Seni Tani untuk menarik minat kaum muda. Selain itu, komunitas ini memilih bunga matahari sebagai ikonnya karena keindahannya yang dapat mengundang lebah penyerbuk.
Bunga matahari mekar tidak hanya indah, tetapi juga dapat membantu penyerbukan tanaman sayur tertentu yang membutuhkan bantuan lebah. Vania mencontohkan labu kuning dengan bentuk botol yang memanjang.
Kebun Seni Tani memiliki program pembagian bibit bunga matahari kepada siapa saja yang mau menanamnya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah lebah penyerbuk di perkotaan.
Meskipun urban farming menggunakan lahan sempit, mendapatkan air bersih tetap menjadi tantangan tersendiri. Vania harus membuat saluran pipa air dari rumahnya ke kebun.
Vania gigih mengembangkan sistem pertanian perkotaan ini. Ia telah menerima berbagai penghargaan atas usahanya, termasuk Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia 2021, Women's Earth Alliance 2020, dan Australia Awards 2022.
Skema Kebun Seni Tani
Hasil panen Seni Tani didistribusikan melalui Kelompok Tani Sauyunan dengan sistem Community Supported Agriculture (CSA). Sistem CSA adalah sistem pertanian yang melibatkan konsumen dalam proses produksi. Konsumen yang tergabung dalam kelompok CSA membayar di awal bulan sebelum benih sayur ditanam. Dengan demikian, petani urban mendapat kepastian pembayaran sebelum panen.
Sebuah komunitas pertanian urban bernama Kebun Seni Tani memiliki dua lokasi kebun di daerah Sukamiskin, Arcamanik, Bandung Utara. Lokasi pertama adalah tanah kosong seluas 400 meter persegi di sebuah kapling perumahan. Lokasi kedua adalah area tanah kosong di bawah lintasan kabel listrik sutet seluas sekitar 600 meter persegi. Komunitas ini didirikan oleh lima orang penggerak utama dan memiliki sekitar 90 sukarelawan.
Kebun Seni Tani adalah sebuah komunitas pertanian urban yang didirikan oleh dua orang muda, Vania dan Galih, di daerah Sukamiskin, Arcamanik, Bandung Utara. Komunitas ini memiliki dua lokasi kebun, salah satunya adalah area tanah kosong di bawah lintasan kabel listrik sutet seluas sekitar 600 meter persegi.
Lahan tidur di bawah sutet biasanya dianggap sebagai lahan yang tidak produktif dan berbahaya. Namun, Kebun Seni Tani melihat potensi lahan ini untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Dengan memanfaatkan lahan tidur, komunitas ini dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan, menciptakan ruang hijau di perkotaan, serta mendekatkan masyarakat dengan akses pangan yang berkualitas.
Selain itu juga, dengan hadirnya komunitas ini dan pergerakannya cukup masif secara ekonomis, mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Dimana sang owner bercerita, bahwa salah satu orang yang terlibat sejaka Kebun Seni Tani ini berdiri mengalami kesulitan keuangan untuk kuliah. Keberadaan Kebun Seni Tani juga merupakan jawaban atas kegundahan masalah ekonomi yang melambat sejak memasuki masa pandemi Covid-19 kemarin.