Virus Pneumonia Merajalela, Kemenkes RI: Masyarakat Wajib Pakai Masker

Penyakit Pneumonia
Sumber :
  • Istimewa

Pasien lain hanya dirawat jalan pada November 2023. Semua pasien dinyatakan sembuh dan pulang ke rumah, meskipun penyakit ini dianggap serius. Pasien-pasien itu bahkan sudah dapat kembali ke kehidupan sehari-hari mereka, seperti pergi ke sekolah.

Saat mereka diperiksa, mereka menunjukkan gejala awal yang mirip dengan gejala pneumonia umum, seperti demam, batuk, pilek, dan sesak napas ringan.

"Kami dapat laporan dari rumah sakit, mereka semua sudah sembuh dan gejala awalnya memang sama dengan pneumonia pada umumnya," ujar Maxi. Lebih lanjut, rentang usia dari keenam pasien yang sudah dikonfirmasi tersebut adalah 3-12 tahun. Mereka semua telah menjalani pemeriksaan laboratorium dan ditemukan adanya bakteri Mycoplasma Pneumoniae. Kemenkes meminta sampel dari dua pasien yang masih disimpan di rumah sakit untuk penelusuran lebih lanjut terkait masalah kesehatan ini.

Ke depannya, Kemenkes akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap 6 pasien yang sudah dinyatakan sembuh itu, termasuk mencari tahu di mana mereka bersekolah dan lingkungan tempat tinggalnya.

"Tim kami tetap menggali informasi dia sekolah di mana, di sekolah itu udah banyak belum yang kena, tinggal di mana, itu kita akan kejar sehingga kita bisa melakukan intervensi," terangnya. 

Agar penyakit ini tidak mudah menginfeksi anak-anak, maka Kemenkes mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih. Terlepas dari pandemi COVID-19, kebiasaan mencuci tangan hingga memakai masker sebaiknya tetap diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami mengimbau pada masyarakat supaya perilaku hidup bersih dilakukan. Sering cuci tangan pakai sabun, kalau flu atau batuk beringus wajib pakai masker," imbaunya.