Israel Dibombardir! 180 Rudal Iran Diluncurkan, Ini Reaksi Israel!

Bandung, VIVA – Pada Selasa malam, Iran meluncurkan serangan rudal balistik yang signifikan ke Israel, memicu ketegangan tinggi di Timur Tengah. Israel menyebut serangan tersebut sebagian besar berhasil digagalkan berkat sistem pertahanan udara mereka, meskipun jutaan warga Israel terpaksa berlindung di tempat perlindungan bom.

Serangan ini terjadi setelah ketegangan meningkat menyusul pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, di Teheran serta Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, oleh serangan udara Israel.

"Iran membuat kesalahan besar malam ini dan mereka akan membayarnya," tegas Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Dia juga memperingatkan bahwa Israel siap untuk membalas setiap ancaman terhadap negaranya.

Menurut militer Israel, sekitar 180 rudal ditembakkan oleh Iran, menargetkan pangkalan militer Israel dan markas besar Mossad. Namun, sistem pertahanan udara Israel berhasil mencegat sebagian besar rudal tersebut, dan tidak ada laporan korban jiwa di Israel.

Sebuah serangan di kota Gedera berhasil menghancurkan gedung sekolah, namun tidak menyebabkan korban jiwa. Sebagai balasan, Israel meluncurkan serangan terhadap target Hizbullah di Beirut dan juga meningkatkan operasi militernya di Gaza.

Di Lebanon, korban jiwa mencapai 55 orang dan lebih dari 150 terluka akibat serangan Israel. Di Gaza, serangan Israel telah menewaskan ribuan orang sejak konflik dimulai.

Amerika Serikat menunjukkan dukungan penuh terhadap Israel dalam krisis ini. Presiden Joe Biden menegaskan bahwa militer AS mendukung pertahanan Israel, dan Pentagon telah mengirim lebih banyak pasukan ke wilayah tersebut.

Sementara itu, otoritas AS mendorong warga negara Amerika di Lebanon untuk meninggalkan negara tersebut secepat mungkin.

Konflik ini memperlihatkan betapa cepatnya ketegangan bisa meningkat menjadi perang terbuka di Timur Tengah, dengan Israel dan Iran di pusat ketegangan tersebut.

The New York Times melaporkan bahwa serangan Iran menyasar beberapa pangkalan militer Israel, tetapi dampaknya terhadap kekuatan militer Israel dinilai minim.

(Sumber: The New York Times)