Pengakuan Ayah Brigadir J Soal Ponsel Keluarga Disadap
- VIVA/Syafaruddin Nasution
"Apa mungkin rusak sekeluarga sekaligus? Hebat kali tuh. Jadi memang di layar handphone itu ada tertulis bahwa nomor Anda tidak ada lagi di WhatsApp," ucapnya.
Samuel menambahkan kini ponsel miliknya beserta keluarga sudah dapat digunakan seperti semula. Dia meminta kasus ini dapat dituntaskan secara terang benderang dan berkeadilan. Sejauh ini, pihak keluarga sudah menyerahkan beberapa bukti dan temuan baru terkait kejanggalan kematian Brigadir J kepada pihak kuasa hukum.
"Temuan-temuan baru itu sudah kami kirimkan ke lawyer kami di Jakarta. Itu bentuknya berupa foto yang terjadi seperti luka-luka tambahan yang sudah kami lihat disaksikan oleh Bapak Kombes yang mengantar jenazah ke rumah kami," ucap Samuel.
Samuel mengatakan foto luka-luka yang ada di badan almarhum Brigadir J diabadikan oleh adik iparnya. Atas dasar itu, pihak keluarga menginginkan Brigadir J diautopsi ulang. Hal itu dikarenakan banyaknya bekas luka di sekujur tubuh korban.
"Keluarga ingin visum ulang namun pembiayaan susah karena kami orang susah," ujarnya.
Samuel menyebutkan jika anaknya diautopsi ulang, maka harus berunding dulu sama istrinya atau ibu kandung Brigadir J serta saudara kandung almarhum. Selain itu, ia juga meminta handphone dan barang anaknya dikembalikan ke pihak keluarga.