Dokter Kandungan Sarankan Tidak Menikah Dini, Ini Bahayanya
VIVABandung – Pernikahan dini ternyata menyimpan berbagai risiko kesehatan, baik bagi ibu maupun janin. Ini diungkapkan oleh dr. Sofwati, Sp.OG dalam sebuah diskusi kesehatan reproduksi remaja.
Spesialis kandungan dan kebidanan ini menjelaskan bahwa kehamilan di usia muda dapat memicu berbagai komplikasi serius. Risiko tersebut tidak hanya mengancam kesehatan ibu, tetapi juga bayi yang dikandung.
"Kehamilan di usia muda berisiko tinggi bagi ibu dan janin. Bagi ibu bisa memicu hipertensi yang menyebabkan keracunan kehamilan atau pre-eklampsia. Bagi bayi bisa memicu kelahiran prematur," jelas dr. Sofwati dalam Channel Youtube Alba Media Center.
Selain risiko kehamilan, pernikahan dini juga dapat memicu masalah kesehatan reproduksi lainnya. Hubungan seksual terlalu dini dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
"Hubungan seksual yang terlalu dini di usia muda bisa memicu terjadinya keganasan serviks. Bahkan bisa seperti itu," tegas dr. Sofwati.
Dokter yang telah menempuh pendidikan selama 10 tahun ini menekankan pentingnya menunda pernikahan hingga usia matang. Usia ideal untuk menikah adalah di atas 21 tahun.
"Harus ditekankan dari awal, menikah di usia yang seharusnya yaitu di atas 21 tahun. Ini penting untuk mencegah berbagai risiko kesehatan," tambahnya.