Polemik Kenaikan Harga BBM, Orang Kaya Masih Nikmati Subsidi
- ANTARA PHOTO/M Agung Rajasa/ss/aww
BANDUNG - Rencana pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai sudah saatnya. Kenaikan harga itu dinilai perlu untuk menyelamatkan alokasi subsidi yang kerap dinikmati kalangan mampu.
"Langkah penyesuaian harga BBM merupakan wujud nyata keberpihakan negara dalam hal ini pemerintah menyelamatkan APBN dengan mengalihkan subsidi BBM yang selama ini dinikmati oleh orang kaya dialihkan untuk masyarakat ekonomi lemah, salah satunya subsidi dialihkan untuk kebutuhan yang sangat penting untuk subsidi bidang pendidikan, kesehatan," ujar Sekjen Komite Pemuda Pelajar Santri dan Mahasiswa Indonesia (KPPSMI), Aab Abdul Malik dalam keterangannya, Sabtu 3 September 2022.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menerangkan bahwa anggaran subsidi dan kompensasi energi tahun 2022 Rp.502,4 triliyun. Angka ini mengalami tiga kali pembengkakkan akibat harga minyak dunia terus naik. Jumlah subsidi sebesar itu dinilai bisa digunakan untuk kebutuhan lain yang produktif akibat ada harga shock dari luar akibat perang jika tidak ditanggulangi shocknya akan menghantam ekonomi masyarakat.
Subsidi BBM yang sekarang tidak adil, yang semakin tertekan oleh beban subsidi BBM adalah pemerintah tidak memiliki banyak pilihan dengan situasi ini. Rektor UI, Profesor Ari kuncoro menawarkan konsep the golden mid-way untuk menyiasati terhadap kenaikan harga BBM subsidi di indonesia konsep ini menawarkan opsi terhadap penyesuian harga subsidi BBM, 30 sampai 40 persen atau bisa dengan penyekatan distribusi sehingga BBM benar benar di rasakan untuk masyakarat yang tepat dan berhak.
Subsidi BBM yang sejati nya di peruntukan untuk membantu masyarakat ekonomi lemah membengkak hingga 502 T karena bisa di nikmati oleh semua kalangan hal ini sangat lah tidak adil akan lebih efektif jika pemerintah melakukan penyesuaian subsidi dengan mengalihkan subsidi dan penyekatan distribusi nantinya subsidi yang ada bisa di alihkan untuk sektor lain yang lebih produktif. Yaitu bidang pendidikan, kesehatan, fasilitas publik bantuan sosial.