Meski Ada Bukti, Ibu Muda Jambi Tidak Akui Lakukan Pelecehan Seksual
- TikTok @ratumasyunitanggra1
VIVA Bandung – Polda Jambi mengumumkan telah menemukan bukti bahwa Yunita Sari atau disebut-sebut ibu Muda Jambi melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.
Dirreskrimum Polda Jambi Andri Ananta Yudistira mengungkapkam pihaknya telah melakukan observasi dengan menginterogasi para korban dan menemukan bukti tentang adanya tindak pelecehan seksual yang dilakukan Yunita Sari.
"Setelah observasi itu kami melakukan pemeriksaan, dan hasilnya pemeriksaan itu, kami menemukan bahwa anak-anak yang menjadi korban pencabulan itu alami trauma yang dirasakan saat itu," kata Kombes Pol Andri Ananta Yudistira dilansir dari YouTube Ditlantas Polda Jambi, Kamis (23/02/2023).
Menurut Kombes Pol Andri, Yunita Sari melakukan hal itu tidak hanya sekali. Melainkan bekali-kali sejak tanggal 24 Januari 2023.
"Dan kejadian itu sudah berkali-kali dilakukan. Jadi bukan kejadiannya belum sehari sebelum laporan itu namun sudah berkali-kali. Akan tetapi, tidak semua terjadi pada tanggal tersebut, namun tanggal 24 itu awal kejadiannya," jelasnya.
Dirreskrimum Polda Jambi, Andri Ananta Yudistira saat podcast
- YouTube/Ditlantas Polda Jambi
Yunita Sari memaksa korban untuk menonton film porno, menyuruh dirinya dilihat saat berhubungan badan dengan suami, meminta diraba payudara hingga kemaluannya dan terjadinya persetubuhan.
"Intinya kami bisa melihat bahwa di situ adanya pelecehan seksual. Bahkan setelah kami lakukan observasi kedua, kami menemukan juga bahwa adanya persetubuhan di situ. Adanya dua anak yang dipaksa untuk bersetubuh dengan tersangka ini," ujar Kombes Pol Andri.
"Kemudian kita lakukan pemeriksaan terhadap YS tetapi ia tidak mengakui hingga saat ini pun YS tidak mengakui dirinya melakukan itu," sambungnya.
Malah dia mengaku sebagai korban yang diperkosa oleh anak-anak. Namun Andri menegaskan pihaknya tidak butuh pengakuan Yunita Sari, sebab pihaknya bisa membuktikan dari alat bukti yang lain.
"Nah, kami pun melakukan penahanan dan melakukan olah TKP yang kedua. Di situ lah kami hadir dan kami mendapatkan informasi dari masyarakat adanya korban lain dan saat itu belum hadir sebanyak enam orang," pungkasnya.
