Sineas Berbakat Banyak Bermunculan Melalui Jogja Film Academy
Viva Bandung – Industri film Indonesia saat ini terus mengalami pertumbuhan yang semakin kuat. Meskipun sempat terhenti karena pandemi COVID-19, namun sekarang justru semakin menggeliat.
Semakin banyak film Indonesia yang memiliki penonton tertinggi serta produksinya terus bertambah. Pesatnya perkembangan ini juga berpengaruh pada lapangan pekerjaan di bidang industri film.
Untuk dapat menyiapkan pekerja film yang berkualitas, Ifa Ifansyah, salah satu sutradara Indonesia mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Jogja Film Academy (JFA). JFA ini menjadi akademi khusus untuk perfilman dengan program studi D3 Produksi Film.
Pada tahun 2014, JFA ini mulai berdiri. Kini, JFA membuka kembali peserta didik baru. Fokus pembelajarannya adalah untuk memproduksi film. Saat ini minat anak muda terhadap pembuatan film memang sedang naik.
“Jogja Film Academy berkomitmen untuk menjawab tantangan baru di jaman baru dunia perfilman, berkomitmen untuk terus melahirkan bakat-bakat baru pembuat film dengan didukung pengajar yang merupakan praktisi pembuat film profesional. Prestasi yang telah dicetak oleh pengajar merupakan energi besar untuk mahasiswa Jogja Film Academy,” ujar Ifa Ifansyah.
Tidak bisa diragukan lagi, ada banyak sineas yang meraih Piala Citra hadir sebagai pengajar di JFA. Misalnya Lulu Hendra (Film Pendek Terbaik 2014), Toni Trimarsanto (Film Dokumenter Terbaik 2014), Wahyu Utami Wati (Film Dokumenter Terbaik 2017), Ifa Ifansyah (Sutradara Terbaik 2011 & Film Terbaik 2015,2019, dan 2022), dan masih banyak lagi.
Ada Albertus Nico Wicaksono, salah satu mahasiswa JFA yang berhasil memenangkan banyak pernghargaan melalui film pendeknya yang berjudul Memorabilia. Film ini memenangkan banyak penghargaan, termasuk Juara 2 Festival Film Bulanan Kemenparekraf 2023 dan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti MArche Du Cinema di Festival Film Cannes 2023.