2 Finalis Miss Universe Indonesia Disebut Nangis hingga Gemeteran Gegara Difoto Telanjang
VIVA Bandung – Dugaan pelecehan seksual berupa difoto telanjang saat sesi 'Body Checking' yang menimpa sejumlah finalis Miss Universe Indonesia sedang ramai diperbincangkan publik.
Bahkan tersiar kabar, sebagian dari mereka yang menjadi korban masih mengalami trauma hingga saat ini.
Mantan Provincial Director Miss Universe Indonesia Bali, Rizky Ananda mengatakan, setidaknya ada dua orang finalis Miss Universe Indonesia dari Pulau Dewata yang kondisi psikisnya mengalami perubahan.
"Jadi, ada dua anak Bali yang difoto. Itu sangat tidak pantas sekali karena dia sampai kena mental, sampai nangis, sampai gemetar," kata Rizky Ananda pada wartawan dikutip dari Intipseleb, Sabtu (12/8/2023).
Menurut Rizky, lama kelamaan keadaan mereka semakin tambah parah. Bukan cuma karena peristiwa body checking, namun mereka juga banyak menerima hujatan dari warganet di media sosial.
Sebab, lanjut dia, tidak sedikit dari warganet yang memojokkan para korban. Mereka dianggap tidak melakukan perlawanan saat disuruh untuk melepaskan bajunya hingga telanjang bulat.
"Sekarang anaknya pun kondisinya sakit. Karena dibully juga," ujarnya.
Sementara itu, Sally Giovanny selaku mantan Provincial Director Miss Universe Indonesia Jawa Barat membenarkan bahwa sebagian finalis mengalami gangguan mental akibat perlakuan oknum penyelenggara saat body checking.
"Dibuka baju, branya dibuka, mereka tutupi (dada) terus dimarahi kan, 'Buka! Buka! Jangan ditutupi! Kamu nggak perlu malu karena kalau misalnya di luar negeri kamu itu ditelanjangi', dia bilang gitu," jelas Sally Giovanny.
Karena itu, Sally meminta agar masyarakat lebih bersikap bijak, terlebih kepada sejumlah warga yang menyudutkan korban. Dia menyebut, saat kejadian itu para korban tidak bisa berbuat apa-apa.
"Nah, ini sih yang saya mau sampaikan ke masyarakat, jangan sampai mindsetnya masyarakat bilang 'Kenapa enggak menolak aja?'. Coba kalian di posisi di bawah relasi kuasa, itu anak-anak udah rnggak bisa berbuat apa-apa lagi," pungkasnya.