Habib Jafar Beri Ucapan Selamat Natal Ke Onad, Begini Kata Buya Yahya

Habib Ja'far dan Leonardo
Sumber :

VIVA Bandung - Pada setiap tanggal 25 Desember, umat kristiani di seluruh dunia tengah merayakan Hari Raya Natal.

Sering Dianggap Sama, Ternyata Ini Beda antara Muhammadiyah dan Salafi

Semarak perayaan natal tampak menggema di seluruh penjuru bumi, termasuk di Indonesia.

Namun, dengan penduduk yang mayoritas muslim, di Indonesia sendiri kerap menjadi pro kontra terkait boleh tidaknya mengucapkan selamat natal kepada umat kristiani.

Ramai Perdebatan Soal Musik, Ternyata Begini Hukumnya dalam Islam

Meski kerap menuai pro kontra, pendakwah milenial Habib Jafar pada momen natal tahun ini memberikan kado serta ucapan selamat natal kepada sahabatnya, Onadio Leonardo.

Dalam video yang beredar, Habib Jafar tampak memberikan hadiah berupa jaket musim dingin kepada sahabat-sahabatnya yang memeluk agama Kristen.   

Gelar Pengajian, Rizky Febian Berencana Ajak Mahalini Masuk Islam Sebelum Menikah

“Tahun ini, saya memilih kirimkan hadiah di Hari Natal saudara-saudaraku berupa sweater bertuliskan 'Berbeda Tapi Bersama' dan (memberikan) kurma. Kenapa? Saya ceritakan di video besok,” kata Habib Jafar seperti dilansir dari VIVA. 

“Selamat berbahagia buat saudara-saudaraku umat kristiani di natal tahun ini. Salam hangat saya dan keluarga untuk kalian semua,” pungkas Habib Jafar. 

Onad Bertanya Tentang Surga ke Habib Jafar

Photo :
  • intipseleb.com

Di sisi lain, pendakwah asal Cirebon, Buya Yahya mengungkapkan pendapatnya soal umat islam yang ikut merayakan natal.

Buya Yahya juga menjelaskan soal apa itu toleransi antar umat beragama.

Menurutnya, toleransi dapat dilakukan dengan saling menghormati dan menghargai dengan tanpa ada unsur paksaan.  

"Toleransi itu jangan paksa orang lain untuk ikutin kamu. Jadi gara-gara toleransi salah dalam penerapannya. Contohnya gini, toleransi kalau hari raya Idul Fitri, kamu jangan paksa karyawan Nasrani untuk ucapkan 'Selamat Hari Raya' atau memberikan bingkisan. Seperti pengajian, orang Nasrani tidak wajib," ujar Buya Yahya, dalam kanal Houtube Al-Bahjah TV. 

Buya Yahya

Photo :
  • Viva.co.id

Lanjut Buya Yahya, mengucapkan selamat natal tanpa ada unsur paksaan merupakan sebuah bentuk toleransi.

Menurutnya, alasan umat islam tidak perlu mengucapkan selamat natal adalah, karena hari tersebut merupakan kelahiran Yesus Kristus yang merupakan Tuhan dari agama Kristen.   

"Apa sih artinya mengucapkan 'Selamat Natal'? Mengucapkan itu artinya merayakan kelahiran Yesus yang Tuhan bagi umat Nasrani. Jadi kalau kita jangan pusing karena di Nabi Isa bukan Tuhan bagi umat Islam," bebernya.