Sifat Kurnia Mega Berubah Sejak Kenal Ini, Mantan Istri: Sering Mabuk-mabukan
- Viva.co.id
Bandung – Azizah menunjukkan bahwa mantan suaminya adalah pria yang baik dan penyayang meskipun dia menghadapi masalah rumah tangga.
Dia menunjukkan kasih sayang dan kebaikan kepada anak-anak dan istrinya setiap hari. Azizah mengatakan bahwa Kurnia Meiga selalu memperhatikan kebahagiaan keluarga dan kelangsungan hidup bersama.
“Baik mah baik, Kak. Pribadinya emang baik, sayang anak, sayang istri. Karena kan mikir kalau nikah kan nggak kita doang ya, keluarga dan di belakang-belakang kita ya harus ikut,” ujarnya.
Kurnia Meiga membuatnya jatuh hati. Itu karena Meiga ingin sepenuhnya menerima anak angkat Azizah.
Meskipun dia benar-benar menerima, Meiga juga disebut sebagai orang yang bertanggung jawab untuk membiayai pendidikan anak angkat Azizah hingga dia bisa menjadi seorang bidan. Keputusan ini menunjukkan sisi baik Kurnia yang umumnya tidak diketahui.
“Jadi aku tuh sebelum nikah memang sudah punya anak angkat, dari SMP dia aku angkat sampai pas ketemu Ega (panggilan Kurnia Meiga) itu udah selesai SMA. Aku kenalin lah ke Ega tuh, trus Ega menerima itu dibanding yang sebelum-sebelumnya (mantan pacar). Terus Ega mau kuliahin sampai jadi bidan, gitu,” kata Azizah yang dikutip dari YouTube Melaney Ricardo, Rabu (13/3/2024).
Azizah mengatakan dia tidak memungkinkan perpisahan itu, tetapi Meiga yang disebut meninggalkannya saat dia hamil enam bulan.
Meskipun menghadapi situasi sulit, Azizah berusaha menjaga rumah tangganya. Ia percaya bahwa anak-anak harus dilibatkan dalam keputusan tersebut.
“Cerai itu karena dia meninggalkan aku pas hamil 6 bulan yang diusir papa itu gara-gara alkohol, dan di situ kan aku pertahanin, gara-gara kejadian itu aku coba pertahanin, Kak. Aku bilang ‘masa gue ditinggalin nih lagi hamil besar’ tapi kan dia lebih memilih pergi ya sudah,” ungkap Azizah.
Anak-anaknya justru menentang Azizah meskipun dia berusaha menjaga rumah tangganya. Mereka tidak ingin melihat ibu mereka mengalami kesulitan karena hubungan yang tidak sehat.
Anak-anak menyaksikan peristiwa rumah tangga yang tidak menyenangkan, termasuk ayah mereka yang mengalami kekerasan seksual.
“Dan anak-anak kak yang udah nggak mau aku dan dia balik lagi, poinnya itu. Jadi bukan akunya nggak luluh, tapi anak-anak ‘udahlah mam, udah cukup’ gitu. Karena mereka saksinya dan juga diperlakukan sama juga,” tandasnya.