Suami Sandra Dewi yang Ditetapkan Tersangka Korupsi Timah, Ini Profil dan Agamanya
- Instagram @sandradewi88
Bandung –Harvey Moeis, bersama dengan lima belas tersangka lainnya, didakwa merugikan negara sebesar Rp271 triliun dalam kerusakan lingkungan, dan ia akan ditahan di Rutan Salemba selama dua puluh hari lagi.
Kejagung atau Kejaksaan Agung menetapkan status tersangka suami Sandra Dewi.
Pada 2018–2019, Harvey bekerja sebagai asisten dan menghubungi MRPT, direktur utama PT Timah.
"Tim penyidik tindak pidana khusus dalam perkara tindak pidana tata niaga timah di wilayah IUP PT Timah telah memeriksa 6 orang saksi, dimana salah satu dari 6 orang saksi tersebut dan mendapatkan alat bukti yaitu saudara HM selaku perpanjangan tangan dari PT RBT sebagai tersangka," kata Kuntadi Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejaksaan Agung pada Rabu (27/3).
Berikit sosok sosok Harvey Moeis, suami Sandra Dewi yang sengaja Viva Bandung himpun dari berbagai sumber.
Profil Harvey Moeis
Suami Sandra Dewi
- Istimewa
Pengusaha batu bara Harvey Moeis lahir pada 30 November 1985 dan berasal dari Papua, Ambon, dan Makassar.
Pria beragama Kristen adalah komisaris PT Multi Harapan Utama, atau MHU, menurut situs APBI-ICMA, Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia.
Bisnis ini beroperasi di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Samarinda, Kalimantan Timur.
Batu bara yang dihasilkan oleh MHU banyak digunakan di pembangkit listrik, pabrik, dan perusahaan manufaktur.
Ada pula batu bara yang diekspor ke negara seperti Korea Selatan, India, China, Bangladesh, Vietnam, Filipina hingga Myanmar.
Harvey Moeis dan Sandra Dewi menikah pada 8 November 2016 lalu di Gereja Katedral Jakarta.
Konsep pernikahan dirancang dengan cara yang mirip dengan pernikahan putri dan pangeran dari negeri dongeng.
Harvey dan Sandra Dewi menggelar resepsi pernikahan mereka pada 14 November 2016 di Disneyland Tokyo, bukan hanya di Jakarta.
Pasangan itu memiliki dua putra: Mikhael Moeis dan Mikhael Moeis.
Lebih lanjut, Pengusaha Harvey Moeis resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
