Nindy Ayunda Status Saksi Polisi Ungkap Kemungkinan Bisa Berubah
- unggahan Instagram @nindyayunda
Bandung – Nindy Ayunda terkena kasus penyelidikan dugaan kasus penyekapan yang dilakukannya terhadap mantan sopirnya, sulaiman. Hal ini disampaikan langsung oleh pihak polisi, kini Nindy Ayunda masih berstatus sebagai saksi.
"Pencekalan oleh pihak Polres dalam rangka kepentingan penyelidikan kasus ini," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Endra Zulpan kepada wartawan, Selasa 2 Agustus 2022, dikutip dari VIVA.
Status Nindy Ayunda akan berubah apabila kasus naik menjadi penyidikan. Namun, kasus ini masih tahap penyelidikan. Polisi juga mengungkapkan bahwa perlu pemeriksaan tambahan agar bisa melakukan gelar perkara lalu menentukan status Nindy Ayunda.
"Saat ini yang bersangkutan masih sebagai saksi, tetapi tidak menutup kemungkinan nanti akan berubah apabila naik sidik dan sebagainya," katanya.
Seperti yang diketahui, laporan Nindy Ayunda oleh Rini Diana, selaku istri dari korban penyekapan, bernama Sulaiman. Pada 15 Februari 2021, laporan ini sudah masuk ke Polres Jakarta Selatan dengan kasus dugaan penculikan dan penyekapan.
Laporan ini teregistrasi dengan nomor LP/904/II/YAN2.5/2021/SPKT PMJ. Nindy dituduh telah menyekap Sulaiman selama 30 hari.
Sebelumnya, penyekapan Nindy Ayunda disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpa menjelaskan kronologi penyekapan Sulaiman, mantan sopir penyanyi tersebut.
kronologi penyekapan Sulaiman berada di Jalan Karyawan No. 20 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dan Apartemen Senopati Jakarta Selatan. Hal ini sampaikan oleh Zulpan bahwa kasus ini bermula dari Nindy Ayunda menggugat ceria suaminya, Askara.
Bahkan Askara menyuruh Sulaiman selaku sopirnya dan Lia Haryati seorang babysitter untuk merekam semua kegiatan Nindy Ayunda.
Kemudian, Zulpan juga mengatakan, berhasil merekam, Nindy Ayunda juga memergoki Lia, lalu HP milik Lia diperiksa dan diambil secara paksa oleh Nindy. Setelahnya Nindy Ayunda menghubungi Sulaiman pulang ke rumah.
Sesampai di rumah Nindy Ayunda menghubungi Mahendra Dito untuk membawa Lia dan Sulaiman, bertujuan untuk menyekap keduanya.
Mereka pun dimasukan ke dalam mobil double cabin berwarna hitam, pada saat itu, kedua mata Sulaiman dan Lia ditutup, sehingga mereka tidak mengetahui mobil tersebut.
Bahkan Zulpan menjelaskan, pada 13 Februari Sulaiman dan Lia dibawa ke kost orang tua Nindy Ayunda. Lia juga ditaruh di kamar atas, sedangkan Sulaeman ditempatkan di kamar bawah.