40 Hari Tragedi Kanjuruhan, 135 Keranda Berjejer di Taman Alun Malang
- Viva.co.id/Lucky Aditya
BANDUNG - Aremania menaruh 135 keranda hitam beserta foto dan nama korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan, pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Keranda ini ditaruh berjejer melingkari Alun-alun Tugu Kota Malang sebagai pengingat ratusan nyawa melayang dalam tragedi paling memilukan kedua dalam sejarah sepak bola dunia ini.
"Yang pasti kami menaruh keranda keranda di sini setelah aksi kemarin sebagai pengingat untuk warga Malang Raya bahwa pada 1 Oktober 2022 lalu telah terjadi tragedi besar yang menimpa Aremania. Ada 135 korban meninggal saat itu," kata koordinator aksi Arif Setiawan (38 tahun), Sabtu, 12 November 2022.
Arif mengatakan, tujuan utama menempatkan keranda ini untuk menjaga semangat perjuangan Aremania dan semua elemen warga Malang Raya. Semangat yang diusung untuk mengawal usut tuntas agar tetap terjaga sampai keadilan yang diharapkan Aremania benar-benar didapatkan.
"Karena ini masalah kemanusiaan, kami berharap semua ikut mendukung kita dalam permasalahan ini. Kami menuntut keadilan bagi para korban ini agar benar benar tercapai. Saya harap ini akan tetap selalu di sini. Ini sebagai pengingat dan penyemangat. Karena yang meninggal tentu butuh doa dan yang selamat butuh keadilan," ujar Arif dikutip dari Viva.co.id Jumat, 12 November 2022.
Arif mengatakan, bahwa beberapa foto di keranda yang terpasang diantaranya dibawa keluarga untuk dipasang di rumah. Sehingga dia memastikan foto itu tidak hilang diambil orang tetapi dibawa keluarga usai aksi turun ke jalan pada Kamis, 10 November 2022 silam. Selain itu, beberapa pigura dipasang hanya dengan nama tanpa foto korban karena keluarga tidak berkenan.
“Ke depan kami akan tetap melakukan tuntutan melalui jalur hukum. Jika tidak terpenuhi, bukan tidak mungkin nantinya kami akan bergulir dengan aksi-aksi kami selanjutnya," tutur Arif.
Sementara itu, Raka Gusti (27), Koordinator Aremania Dampit, datang ke Alun-alun Tugu untuk mengambil foto salah satu korban dengan nama Hellen Prisela. Korban adalah Aremanita fanatik pendukung Arema yang berasal dari Dampit. Foto ini diambil untuk diserahkan ke keluarga.
"Almarhumah orang Dampit kami perwakilan merasa prihatin pada semua korban. Ini saya ambil untuk saya serahkan ke keluarga. Kalau tuntutan kami. Keadilan harus ditegakkan, kita menuntut. Korban sudah segitu banyak tersangka harus ditambah dan ditahan," kata Raka.**