18 Juli, Tragedi Bom Mariot Gagalkan MU ke Indonesia
- VIVA
BANDUNG - 13 tahun berlalu 'Tragedi Bom Mariot', rupanya belum mampu memulihkan kepercayaan dunia. Pasalnya hingga kini Manchester United tak pernah memasukkan Indonesia dalam tur pramusim.
Seperti dilansir viva.co.id, tragedi ledakan bom terjadi di hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton di kawasan Mega Kuningan, kota Jakarta Selatan pada Jumat (17/72009). Kejadian itu menewaskan 9 orang dan melukai lebih dari 50 orang lainnya, baik warga Indonesia maupun warga asing.
Dimana bom itu meledak sebelum jadwal kedatangan MU ke Indonesia yakni pada 18 Juli 2009 pukul 11:00 WIB. Dengan kata lain, malam sebelum peledakan pasukan Sir Alex Ferguson sudah menginap di Ritz-Carlton Mega Kuningan.
Bahkan Indonesia All Star yang menjadi lawannya sudah menginap di JW Marriott sehari sebelum peledakan. Beruntungnya mereka selamat setelah memutuskan untuk latihan di kawasan Senayan, Jakarta beberapa menit sebelum ledakan terjadi.
Akibatnya, masyarakat tanah air harus menunda keinginan menyaksikan laga Tim Setan Merah di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Setelah terakhir kali pada 1 Juni 1975.
Secara terbuka teroris yang mendalangi peristiwa itu menyatakan kalau bom yang meledak 17 Juli 2009 di JW Marriott dan Ritz Carton Mega Kuningan, Jakarta, ditujukan untuk menghentikan kunjungan para pemain MU.
"Menjadi pelajaran buat ummat Islam akan hakikat Wala' (Loyalitas) dan Baro' (Permusuhan), terkhusus menghadapi datangnya Klub Bola Manchaster United) ke Hotel tersebut. Para pemain itu terdiri dari para salibis. Maka tidak pantas ummat ini memberikan Wala'nya dan penghormatannya kepada musuh-musuh Allah ini," papar teroris, dalam pernyataan resmi soal pengeboman di Ritz Carlton yang dikutip dari VIVAnews, Rabu 29 Juli 2009. (hru)