Sering Masturbasi Bahaya atau Malah Bermanfaat?
- Pixabay
BANDUNG – Nofap merupakan kelompok pendukung bagi orang-orang yang telah memilih untuk berhenti melakukan masturbasi. Mereka cenderung mengambil tantangan tidak melakukan masturbasi selama jangka waktu tertentu, kemudian melaporkan kembali ke kelompok.
Satu kisah sukses dari grup tersebut telah diposting bulan lalu. Redditor Vyxize menulis bahwa dia absen masturbasi selama 90 hari saat memposting tulisan tersebut.
"Hari ini menandai hari ke 90. Saya tidak tahu bahwa saya sudah 3 bulan karena saya tidak sering memeriksa beruntun, mungkin setiap 1-2 minggu sekali yang menurut saya adalah kunci pantangan saya," tulisnya.
Mereka mengklaim merasakan sejumlah manfaat kesehatan. Selama 90 hari dia mengalami lebih banyak energi di mana otaknya berhenti melakukan hal-hal normal secara seksual dan 'kabut otak' pada dasarnya hilang.
"Saya merasa lebih mudah untuk bersosialisasi, dan memulai percakapan. Saya juga mengalami peningkatan energi yang besar di gym, dan telah melihat kemajuan luar biasa selama 3 bulan ini," ujarnya.
Orang-orang di komunitas nofap cenderung mengutip manfaat seperti peningkatan testosteron dan energi dari kegiatan masturbasi. Namun klaim tersebut masih lemah bahkan ada yang bertentangan dengan studi lain.
Satu klaim yang menjadi menarik yakni jika berhenti masturbasi, itu akan meningkatkan kadar testosteron. Ide ini didasarkan pada penelitian kecil (dan ditarik kembali) yang menemukan kadar testosteron pada pria meningkat setelah tujuh hari tidak berhubungan seks atau masturbasi.