Mengenal Aksara Jawa, Ini Pengertian dan Sejarahnya

Ilustrasi aksara jawa
Sumber :
  • Istimewa

Secara tradisional aksara ini ditulis tanpa spasi antarkata (scriptio continua) namun umum diselingi dengan sekelompok tanda baca yang bersifat dekoratif.

Tradisi Puasa Setengah Hari Bagi Anak anak, Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah

Aksara Jawa juga merupakan salah satu aksara turunan Brahmi di Indonesia yang sejarahnya dapat ditelusuri dengan runut karena banyaknya peninggalan-peninggalan yang memungkinkan penelitian epigrafis secara mendetail.

Akar paling tua dari aksara Jawa adalah aksara Brahmi di India yang berkembang menjadi aksara Pallawa di Asia Selatan dan Tenggara antara abad ke-6 hingga 8.

Ustadz Khalid Basalamah Tolak Tradisi Puasa Setengah Hari: Mana Hadisnya?

Aksara Pallawa kemudian berkembang menjadi aksara Kawi yang digunakan sepanjang periode Hindu-Buddha Indonesia antara abad ke-8 hingga 15. Di berbagai daerah Nusantara, aksara Kawi kemudian berkembang menjadi aksara-aksara tradisional Indonesia yang salah satunya adalah aksara Jawa.

Aksara Jawa modern sebagaimana yang kini dikenal berangsur-angsur muncul dari aksara Kawi pada peralihan abad ke-14 hingga 15 ketika ranah Jawa mulai menerima pengaruh Islam yang signifikan.

Khalid Basalamah Larang Orang Tua Ajarkan Puasa 1/2 Hari Kepada Anak, Sebut Tidak Ada dalam Syariat

Selama kurang lebih 500 tahun antara abad ke-15 hingga awal abad ke-20, aksara Jawa aktif digunakan sebagai tulisan sehari-hari maupun sastra Jawa dengan cakupan yang luas dan beragam.

Pada silang waktu tersebut, banyak daerah Jawa yang saling terpencil dan sulit berkomunikasi antara satu sama lainnya, sehingga aksara Jawa berkembang dengan berbagai macam variasi dan gaya penulisan yang digunakan silih-bergantian sepanjang sejarah penggunaannya.

Halaman Selanjutnya
img_title