Kenali 7 Penyebab Saraf Kejepit dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi Cara Mengatasi Syaraf Kejepit
Sumber :
  • Viva Group

Viva Bandung – Saraf kejepit merupakan kondisi yang dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan yang signifikan. Kondisi ini terjadi ketika saraf terjepit atau teriritasi oleh tekanan atau perubahan struktural di sekitarnya.

Fuji Diramal Hard Gumay Akan Berjodoh dengan Mayor Teddy, Kapan Nikah?

Yuk, simak penyebab umum saraf kejepit serta berbagai cara untuk mengatasinya.

Penyebab Saraf Kejepit

Timnas Indonesia U-23 Melaju ke Semifinal Piala Asia U-23 2024, STY Percaya Diri Bilang Begini

Hernia Nukleus Pulposus (HNP): Salah satu penyebab utama saraf kejepit adalah hernia nukleus pulposus, atau yang sering disebut "disc herniation." Ini terjadi ketika inti cakram tulang belakang mendorong keluar dan menekan saraf spinal.

Stenosis Spinal: Stenosis spinal adalah penyempitan kanal tulang belakang, yang dapat menekan saraf spinal dan akar saraf.

Top Skor Uzbekistan Janji Akan Taklukan Timnas Indonesia U-23 di Semifinal

Cedera Tulang Belakang: Cedera seperti patah tulang belakang atau dislokasi dapat menyebabkan saraf terjepit.

Ketegangan Otot: Otot yang tegang atau mengalami spasme dapat menekan saraf di sekitarnya.

Artritis: Penyakit seperti osteoartritis atau rheumatoid arthritis dapat menyebabkan peradangan yang menekan saraf.

Penyakit Degeneratif Tulang Belakang: Penyakit seperti skoliosis atau spondylolisthesis dapat menyebabkan pergeseran tulang belakang yang memengaruhi saraf.

Tekanan Berulang: Pekerjaan atau aktivitas fisik yang melibatkan tekanan berulang pada area tertentu dari tulang belakang dapat menyebabkan iritasi dan saraf kejepit.

Cara Mengatasi Saraf Kejepit

Istirahat: Jika kamu mengalami gejala saraf kejepit, istirahatlah sejenak dan hindari aktivitas fisik yang memperparah kondisi kamu.

Pengobatan OTC (Over-the-Counter): Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri.

Terapi Panas atau Dingin: Terapkan kompres panas atau dingin pada area yang terkena saraf kejepit. Panas dapat merelaksasi otot, sementara dingin dapat mengurangi peradangan.

Terapi Fisik: Terapis fisik dapat merancang program latihan khusus untuk menguatkan otot dan meningkatkan fleksibilitas, yang dapat membantu mengurangi tekanan pada saraf.

Injeksi Steroid: Dokter dapat memberikan injeksi steroid epidural untuk mengurangi peradangan dan nyeri pada saraf yang terjepit.

Manipulasi Tulang Belakang: Terapis tulang belakang yang berlisensi dapat melakukan manipulasi tulang belakang untuk mengurangi tekanan pada saraf.

Pembedahan: Jika pengobatan konservatif tidak efektif atau jika kondisi sangat parah, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengatasi saraf kejepit.

Terapi Alternatif: Beberapa individu melaporkan perbaikan dengan terapi alternatif seperti akupunktur, pijat, atau chiropraktik.

Penting untuk diingat bahwa setiap kasus saraf kejepit bisa berbeda, dan pengobatan yang tepat akan tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi tersebut. Jika kamu mengalami gejala saraf kejepit yang parah atau berlangsung lama, segera berkonsultasi dengan dokter atau spesialis yang kompeten.

Diagnosis yang tepat dan perawatan yang diberikan oleh profesional medis adalah kunci untuk mengatasi masalah saraf kejepit dengan efektif.