Eko Cahyono Sediakan Perpustakaan Keliling Demi Berantas Penyakit Buta Huruf
- Aspira Satu Indonesia
Bandung – Masih terdapat banyak kasus anak yang tidak melanjutkan sekolah, sehingga berakibat pada ketidakmampuan mereka dalam membaca dan menulis, yang masih sering ditemukan di Indonesia.
Dipengaruhi oleh kekhawatiran tersebut, seorang muda di Malang, Jawa Timur, memiliki metode pribadi untuk mengatasi masalah itu. Saya adalah Eko Cahyono, menyediakan layanan perpustakaan bergerak yang mencakup seluruh distrik di Kabupaten Malang.
Selama 15 tahun, Eko Cahyono sudah menjalankan program perpustakaan keliling yang menjangkau seluruh distrik di Kabupaten Malang. Misi lajang 33 tahun ini adalah menjaga keberlangsungan Pustaka Anak Bangsa selama itu, yang sangat sederhana namun berharga.
Masih terdapat generasi muda yang terlantar dalam akses pendidikan, mengilhami hasratnya guna memberi mereka kemampuan membaca dan menulis.
Eko khawatir karena masih ada anak-anak yang tidak memiliki peluang untuk belajar, sehingga akhirnya mereka tidak mampu membaca dan menulis. Ini yang mendorong motivasinya untuk mendukung mereka dalam memperoleh keterampilan membaca dan menulis.
Pada saat sekarang, diperhitungkan ada sekitar 26 perpustakaan yang merupakan manifestasi dari Pustaka Anak Bangsa yang dibuat oleh Eko Cahyono. Perpustakaan berkeliling tersebut berada di 35 desa yang terletak di tujuh kecamatan di seluruh Kabupaten Malang, termasuk Poncokusumo, Tumpang, Wates, dan Kepanjen. Perpustakaan ini buka selama 24 jam, di sana tidak hanya terdapat peluang untuk membaca beragam kumpulan buku yang melimpah.