Kisah Tembok Pengurung Yajuj Majuj Yang Dibangun Raja Zulkarnain
- istimewa
BANDUNG – Mendalami kisah inspiratif islami memang sangat menarik, bahkan kisah-kisah yang khususnya dianggap menjadi hal misterius hingga sekerang. Seperti halnya tembok Yajuj dan Majuj.
Kisah misteri tembok besi raksasa yang dibuat Raja Zulkarnain tak lepas dari keberingasan Yakjuj dan Makjuj, kaum perusak bumi.
Tembok penghalang itu berada di antara dua gunung dan dibangun oleh seorang raja yang saleh bernama Zulkarnain.
Raja Zulkarnain saat itu mengembara dalam jarak sangat jauh. Dia melakukan tiga ekspedisi penting, yaitu ke bumi belahan barat, bumi belahan timur, hingga pegunungan.
Dalam perjalanannya, Zulkarnain diberi hak oleh Allah SWT untuk bisa menghukum kaum yang ingkar atau melanggar perintah-Nya.
Dia juga membangun tembok besi untuk melindungi rakyat suatu negeri dari kekejaman Yakjuj dan Makjuj.
Dalam Surah Al Kahfi ayat 93-97 disebutkan, ketika Zulkarnain sampai di antara dua gunung, dia mendapati suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraannya.
Kaum tersebut lantas menyampaikan tentang Yakjuj dan Makjuj yang membuat kerusakan di muka bumi. Mereka pun meminta Zulkarnain membuat dinding yang dapat menghalangi mereka dari Yakjuj dan Makjuj.
Yakjuj dan Makjuj juga disebutkan dalam Alquran. Kehadiran mereka merupakan salah satu dari 10 tanda besar Hari Kiamat. Saat ini Yakjuj dan Makjuj dikurung tembok besi tersebut.
Dijelaskan, Yakjuj dan Makjuj merupakan makhluk yang Allah ciptakan dari keturunan Nabi Adam.
Terkait ciri-ciri Yakjuj dan Makjuj, sulit untuk dijelaskan dan masih menjadi misteri. Keberadaan tembok besi yang dibuat Zulkarnain, hingga kini juga masih tertutupi tabir.
Namun tak sedikit yang memercayai Tembok Besar China merupakan penghalang Yakjuj dan Makjuj.
Dalam buku 'Mengungkap Misteri Perjalanan Zulkarnain ke China; Munculnya Ya’juj dan Ma’juj di Asia' yang diterbitkan pada Maret 2007 oleh Syekh Hamdi bin Hamzah Abu Zaid, dijelaskan Tembok Besar China merupakan bangunan yang dibangun Zulkarnain.
Namun jika melihat ciri fisiknya, terdapat perbedaan antara yang dijelaskan Syekh Hamdi bin Hamzah Abu Zaid dan Alquran. Tembok Besar China terbuat dari susunan batu, sedangkan tembok buatan Zulkarnain dari besi yang dicampur dengan tembaga.
Hal ini tergambar pada Surah Al Kahfi ayat 96, Zulkarnain meminta potongan-potongan besi, sehingga bila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung tersebut, ditiuplah api agar besi tersebut panas.
Lalu ia akan menuangkan tembaga yang mendidih ke atas besi-besi panas tersebut.
Di ayat-ayat selanjutnya tergambar bangsa Yakjuj dan Makjuj tidak bisa menaiki tembok tersebut bahkan untuk sekadar melubanginya, kecuali bila janji Allah sudah tiba. (irv)