Biografi Lee Byung-Chul, Pendiri Raksasa Teknologi Samsung

Lee Byung-Chul, pendiri Samsung
Sumber :
  • id.pinterest.com

Bandung, VIVA – Lee Byung-chul, pendiri Samsung, adalah sosok yang memiliki pengaruh besar dalam dunia bisnis. Lahir pada 12 Februari 1910 di Uiryeong, Gyeongsang, Korea Selatan. Lee tumbuh dalam lingkungan keluarga kaya pemilik tanah. Meski berasal dari keluarga yang berada, Lee memilih untuk merintis jalannya sendiri dalam dunia bisnis.

Kamera 50 MP dan Baterai 6.000 mAh, Realme 14x 5G Siap Temani Hari Anda

Pendidikan Lee di Universitas Waseda, Tokyo, tidak selesai. Namun, masa singkat di universitas tersebut membekalinya dengan wawasan yang kelak akan mempengaruhi keputusannya dalam mendirikan Samsung. Pada tahun 1938, Lee Byung-chul mendirikan Samsung Sanghoe di Daegu, sebuah perusahaan perdagangan kecil yang fokus pada ekspor sayuran, ikan kering, dan buah-buahan ke Cina. Dengan hanya empat orang karyawan, Lee memulai langkah awal dari sebuah perusahaan yang kini telah menjadi raksasa global.

Keberhasilan awal Lee bukan tanpa tantangan. Saat Perang Korea pecah, ia harus meninggalkan Seoul dan memulai usaha baru di Busan, dengan mendirikan pabrik gula pertama di Korea Selatan, Cheil Jedang. Setelah perang berakhir, Lee kembali memperluas usahanya dengan mendirikan Cheil Mojik, pabrik wol terbesar di negara itu, yang menjadi salah satu pencapaian awalnya dalam dunia industri.

Vivo X200 Pro Hadirkan Live Translation Saat Telepon ke Luar Negeri

Di bawah kepemimpinan Lee, Samsung terus berkembang. Pada tahun 1958, perusahaan mulai melakukan ekspansi ke berbagai industri, termasuk keuangan, media, dan pembuatan kapal. Lee memiliki visi jauh ke depan ketika memutuskan untuk memasuki industri elektronik pada akhir 1960-an. Tahun 1969, Samsung memproduksi televisi hitam-putih, menandai awal Samsung dalam dunia elektronik. Langkah ini menjadi fondasi dari kesuksesan besar Samsung dalam teknologi global.

Desain Premium Vivo X200 Pro Hadir Dengan 3 Pilihan Warna Mewah

Lee Byung-chul meninggal pada 19 November 1987, namun warisannya tetap hidup melalui perusahaan yang ia dirikan. Setelah kematiannya, Samsung dipisah menjadi empat grup bisnis besar, yaitu Samsung Group, Shinsegae Group, CJ Group, dan Hansol Group. Samsung yang ia bangun kini dikenal sebagai salah satu merek terbesar di dunia, menjadi simbol inovasi dan keunggulan teknologi.