Inovasi Pendidikan Vokasi: Solusi Dedi Mulyadi untuk Mencetak SDM Berkualitas di Jawa Barat

Dedi Mulyadi sedang menyampaikan orasi di tengah masyarakat
Sumber :
  • id.pinterest.com

Bandung, VIVA – Dedi Mulyadi memaparkan visinya untuk merevolusi pendidikan vokasi di Jawa Barat. Dalam wawancara dengan wartawan, ia mengungkapkan rencana inovatif untuk mengubah paradigma pendidikan kejuruan khususnya di tingkat SMK.

Apa yang Akan Terjadi Jika Teknologi Ini Terwujud? 5 Proyek Pengembangan Teknologi Ambisius di 2024

"SMK ini harus ada inovasi kurikulum," tegas Dedi. Ia mengusulkan perubahan radikal dalam struktur pendidikan SMK, di mana siswa hanya akan menghabiskan satu tahun di kelas untuk pendidikan akademis, sementara dua tahun sisanya akan dihabiskan untuk praktik lapangan.

Dedi menekankan pentingnya pengalaman praktis dalam membentuk soft skills dan attitude para siswa. "Indonesia ini, masyarakatnya itu adalah masyarakat berdasarkan pengalaman empirik, bukan pengalaman akademik," jelasnya.

Revolusi Neuralink: Bagaimana Implan Otak Akan Mengubah Dunia dalam Beberapa Tahun ke Depan

Menurut Dedi, model pendidikan ini akan memberikan keuntungan ganda. Selain meningkatkan keterampilan praktis siswa, juga akan membantu siswa dari keluarga kurang mampu. "Ketika dia praktik selama 2 tahun, kan pasti perusahaan juga memberikan makan, memberikan transport, sehingga anak-anak orang miskin itu tertunjang," ujarnya.

Mengintip Masa Depan Teknologi VR: Dari Simulasi Medis hingga Perjalanan Virtual

Dedi juga menyoroti pentingnya menyeimbangkan jumlah lulusan teknik dengan lulusan bidang lainnya. "Bagaimana ke depan perbandingan antara tenaga engineering dengan lulusan sarjana lain itu menjadi lebih tinggi engineering," katanya, menekankan bahwa hal ini krusial untuk mendukung industrialisasi di Jawa Barat.

Dedi berencana untuk meluncurkan program "Sekolah Manajer" yang akan mencetak 10.000 manajer baru dalam tahun pertama kepemimpinannya. Program ini akan melibatkan kerjasama antara pemerintah provinsi, kabupaten, kota, bahkan hingga tingkat desa.

Halaman Selanjutnya
img_title