Psikiater Ungkap Gen Z Sekarang Lebih Berani Ungkap Masalah Mental

Ilustrasi Gen Z Lebih Berani Ungkap Masalah Mental
Sumber :
  • Pinterest

Bandung – Perubahan zaman membawa dampak signifikan pada kesehatan mental generasi muda.

5 Langkah Mudah Menjaga Kesehatan Wanita Sejak Usia Muda, Dokter Sarankan Mulai dari Biasakan Hal Ini

Founder Mental Hub Indonesia, Dr. Elvine Gunawan.,dr., SpKJ mengungkapkan, pandangan menarik tentang fenomena ini dalam sebuah podcast youtube Helmy Yahya Bicara.

Menurut Dr. Evelin, generasi saat ini sebenarnya tidak lebih rentan terhadap masalah kesehatan jiwa dibandingkan generasi sebelumnya.

HR Ungkap Fakta Gen Z Lebih Peka tapi Mudah Mental di Kantor

Perbedaannya terletak pada keterbukaan mereka dalam mengungkapkan masalah.

 

Jangan Panik! Ini Solusi Jitu Atasi Masalah Pendaftaran SNPMB 2025

Ilustrasi Kesehatan Mental Gen Z

Photo :
  • Pinterest

 

"Sebenarnya bukan rentan sih Pak, dan zaman kita juga dulu juga mengalami. Tapi enggak ada yang berani ngomong ke emak bapak kita," jelas Dr. Elvine Gunawan.

Teknologi memegang peran penting dalam perubahan ini. Kemajuan teknologi membuat orang lebih sadar akan pentingnya kesehatan mental.

Namun, hal ini juga memiliki sisi negatif.

"Sometimes kadang akhirnya jadi self diagnose," ujar Dr. Elvine.

Ia menjelaskan bahwa banyak masalah yang dialami generasi muda sebenarnya berakar dari pola asuh.

Fenomena 'strawberry generation' juga menjadi sorotan dalam diskusi ini.

Generasi ini digambarkan sebagai generasi yang mudah rapuh karena pola asuh yang terlalu permisif.

Dr. Elvine mengkritisi pola 'over facilitating' yang diterapkan orangtua modern. Banyak orangtua yang memberikan fasilitas berlebihan kepada anak-anaknya.

Hal ini justru berdampak negatif pada perkembangan mental mereka. Masalah empati juga menjadi perhatian khusus.

"Empatinya mati sih Pak kalau aku bilang. Orang selalu dimunculkan narasi bahwa kamu harus bertahan hidup dan harus mementingkan dirimu sendiri in every place," ungkap Dr. Elvine Gunawan.

Kondisi ini berdampak pada dunia kerja. Banyak pekerja muda yang hanya memikirkan gaji tanpa melihat tempat kerja sebagai wadah pengembangan diri.

"Mereka berpikirnya oh ya udah gua kerja buat cari duit titik segede gunung, tapi dia enggak melihat tempat kerja ini sebagai tempat bertumbuh," tambah Dr. Elvine Gunawan.

Kesenjangan ekonomi yang semakin lebar juga berkontribusi pada masalah kesehatan mental generasi muda.

Dr. Evelin menyebutkan bahwa perbedaan ekstrem antara yang kaya dan miskin membuat banyak orang mempertanyakan privilese mereka.****