Tradisi Aneh di Suku Ini, Bocah Harus Nonton Orang Tuanya Bercinta

BANDUNG – Mempertontonkan aktivitas seksual adalah sesuatu yang tabu di Indonesia dan bahkan hampir di seluruh negara di dunia. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk masyarakat yang berada di Pulau Marquesas. Mereka memiliki sebuah tradisi unik yaitu para orang tua harus memperlihatkan adegan berhubungan seks secara langsung kepada anak mereka.

Marquesas yang diberkahi dengan keindahan itu adalah kepulauan di Polinesia Prancis. Berada di daratan Samudera Pasifik, masyarakat di sana masih mempertahankan adat istiadat. Pasangan suami istri di Marquesas sudah biasa mempertontonkan adegan ranjang kepada anak mereka untuk mengajari tentang bagaimana berhubungan seks.

Hal tersebut adalah bagian dari budaya yang tentu saja anak-anaknya harus menonton sesering mungkin. Dengan harapan mereka juga dapat membahagiakan pasanganya nanti setelah menikah. Dalam budaya masyarakat setempat, berhubungan seks sangatlah penting. Bahkan, hubungan seks dihubungkan dengan kesejahteraan anak mereka. 

Hal tersebut mengakibatkan semua anak dalam sebuah keluarga wajib hadir saat orang tuanya akan berhubungan seks. Anak-anak itu akan diminta duduk dengan nyaman dan tenang sambil melihat adegan intim tersebut. Uniknya, mereka tidak boleh menutup mata dan harus memperhatikan dengan baik seperti gerak tubuh, suara, sampai posisi seks orang tua mereka. 

Masyarakat di Pulau Marquesas menjalani hal tersebut supaya anak mereka belajar tentang cara menyenangkan pasangan saat dewasa nanti. Meski terdengar sangat aneh, tapi masyarakat di sana tetap menjunjung tinggi kebudayaan mereka dan beranggapan lebih baik anak-anak mereka diajari sendiri ketimbang belajar dengan orang lain. 



Suku di Pulau Marquesas

Photo :

• dailymail.com: Jimmy Nelson SWNS.com

Mengenal Lebih Jauh Marquesas

Marquesas adalah serangkaian kepulauan vulkanik yang terletak di Polinesia Perancis dan berada di wilayah Samudera Pasifik. Awalnya, Pulau Marquesas ini menjadi pusat peradaban Polinesia Timur. Kepulauan ini mempunyai luas wilayah mencapai sebesar 1.049 meter persegi dengan jumlah penduduk mencapai 9.346 pada Agustus 2017. 

Nama Marques ini diambil usai Marquis kelima, Canete Garcia Hurtado de Mendoza yang merupakan Raja Muda Peru datang ke kepulauan tersebut tahun 1595. Ketika kepulauan ini dijajal oleh orang Polinesia Barat, kepulauan Marquesas terbagi ke dalam dua wilayah. 

Dua wilayah itu adalah Eiao, Hatutu, Motu Iti, dan Motu One. Sedangkan wilayah di sebelah selatan berupa Tahuata, Motu Nao Terihi, Moho Tan, dan Fatu Hiva. Masyarakat yang berada di pulau ini mayoritas bekerja sebagai petani, nelayan, dan juga menjual buah-buahan serta roti.(dra)