Dokter: Kurangnya Komunikasi Seksual Bisa Picu Perselingkuhan

Ilustrasi Selingkuh
Sumber :
  • Pinterest

BANDUNG – Selama sepekan berita mengenai isu perselingkuhan yang mewarnai kehidupan rumah tangga selebritis tanah air berhasil menarik perhatian. Tidak sedikit dari masyarakat yang terkaget-kaget dengan isu perselingkuhan tersebut, mengingat pasangan selebritis yang selalu menampakkan kemesraan mereka dalam berbagai kesempatan.

Panduan Praktis Mencairkan Bantuan PKH dan BPNT, Tips Lengkap Agar Proses Klaim Berjalan Lancar

Bahkan pasangan mereka juga mengklaim bahwa perselingkuhan adalah sesuatu hal yang murah yang dilakukan oleh seseorang yang murahan. Lantas, apa yang menyebabkan terjadinya perselingkuhan dalam hubungan rumah tangga? Terkait hal itu, dokter Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) yang juga host dari program Hidup Sehat tvOne, angkat bicara

"Kenapa terjadi perselingkuhan di usia pernikahan yang sudah cukup lama atau usia pernikahan belum lama? Yang namanya kejenuhan hal yang wajar hubungan bertahun-tahun itu jenuh adalah hal yang wajar apalagi misalnya suami istri komunikasi seksualnya tidak lancar," kata dia saat ditemui dalam acara opening QuickGlam di Kelapa Gading, baru-baru ini.

Panduan Lengkap Cara Mudah Mudah Daftar Bansos Online Melalui Aplikasi Cek Bansos

Komunikasi seksual di kalangan masyarakat Indonesia masih dianggap tabu. Padahal komunikasi seksual begitu penting untuk pasangan sebagai kunci keharmonisan rumah tangga. Haekal juga mengungkap bahwa membahas kehidupan seksual adalah milik bersama milik suami-istri bukan hanya milik suami saja.

"Kondisi yang terjadi mungkin istri punya keluhan tidak pernah menikmati kehidupan seksual dengan suami. Penyebabnya mungkin biasanya dari yang suaminya, karena suaminya tidak paham tahapan berhubungan seks," kata dia.

Waspadai 4 Virus Mengintai Saat Musim Hujan: KENALI DAN LINDUNGI DIRI

Lebih lanjut Haekal menjelaskan, tahapan bercinta terbagi menjadi tiga hal yakni foreplay, intercourse, dan afterplay. Namun sayangnya, banyak pasangan yang melupakan tahap tersebut.

Umumnya, kata Haekal, laki-laki cenderung mempersingkat foreplay karena laki-laki mudah terangsang dibandingkan perempuan. Padahal perempuan butuh waktu untuk bisa terangsang, tanda perempuan sudah terangsang kalau sudah ada lubrikasi yang optimal yang keluar dari vaginanya, lalu baru bisa penetrasi.

Halaman Selanjutnya
img_title