Penjelasan Etilen Glikol yang Disebut Pemicu Gagal Ginjal Akut
- Pixabay
BANDUNG – Saat ini, sedang ramai pemberitaan mengenai peningkatan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute Kidney Injury (AKI) yang tajam pada anak, utamanya di bawah usia 5 tahun sejak akhir Agustus 2022.
Etilen glikol yang ditemukan di sirop obat diduga sebagai penyebab tingginya kasus gagal ginjal akut di Indonesia. Kandungan satu ini diidentifikasi pada beberapa obat sirop anak. Hasil sementara, sebanyak 15 dari 18 obat sirop yang diuji positif mengandung etilen glikol.
Namun, apa sebenarnya etilen glikol dan apa yang membuatnya berbahaya?
Guru Besar Fakultas Farmasi dari Universitas Padjadjaran Prof. apt. Muchtaridi, PhD, mengungkapkan, dietilen glikol dan etilen glikol merupakan senyawa pelarut organik dengan rasa manis yang kerap disalahgunakan untuk pelarut obat. Kelarutan dan rasa manisnya tersebut kerap disalahgunakan untuk mengganti propilen glikol atau polietiken glikol.
"Masalahnya, dietilen glikol dan etilen mengalami oksidasi oleh enzim," ujar Prof. Muchtaridi. Ketika masuk ke tubuh, senyawa ini mengalami oksidasi oleh enzim sehingga menjadi glikol aldehid kemudian kembali dioksidasi menjadi asam glikol oksalat dan kemudian membentuk lagi menjadi asam oksalat. Asam oksalat inilah yang memicu membentuk batu ginjal.
Lebih lanjut, Prof. Muchtaridi memaparkan, asam oksalat jika sudah mengkristal akan berbentuk seperti jarum tajam. "Asam oksalat kelarutannya kecil, kalau ketemu kalsium akan terbetuk garam yang sukar larut air dan larinya akan ke organ seperti empedu dan ginjal. Jika lari ke ginjal akan jadi batu ginjal. Kristalnya tajam akan mencederai ginjal," terangnya.
Hal ini, jika terjadi pada anak-anak yang notabene memiliki ukuran ginjal lebih kecil, dampak yang ditimbulkan akan parah. Tidak hanya berefek di ginjal, efeknya juga bisa lari ke jantung dan juga bisa memicu kematian yang cepat.