Benarkah Keseringan Minum Soda Bikin Susah Punya Anak?

Ilustrasi soda
Sumber :
  • Pixabay

BANDUNG – Diet punya pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan kita, hal ini tidak terbantahkan lagi. Apa yang kita makan dan minum berdampak besar terhadap kemampuan kita untuk bereproduksi.

Panduan Praktis Mencairkan Bantuan PKH dan BPNT, Tips Lengkap Agar Proses Klaim Berjalan Lancar

Konsumsi minuman bersoda sudah lama dikaitkan dengan menghambat kesuburan pada pria maupun wanita.

Aspartam adalah pemanis buatan yang memiliki kandungan yang bisa mengganggu kelenjar endokrin. Hal ini memicu pada ketidakseimbangan yang menyebabkan masalah ketidaksuburan pada wanita.

Panduan Lengkap Cara Mudah Mudah Daftar Bansos Online Melalui Aplikasi Cek Bansos

Hampir semua minuman bersoda mengandung pemanis seperti itu untuk membuatnya lebih manis. Saat konsumsinta berlebihan, akan memicu ketidakseimbangan hormon dan fluktuasi yang menyebabkan gangguan ovulasi dan bahkan memperparah PMS.

Aspartam dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan meliputi kesuburan, malformasi dan keguguran. Fenilalanin dan asam aspartik adalah dua asam amino yang ada dalam aspartam dan dianggap alami dan berbahaya saat dimakan dalam kombinasi dengan asam amino lain.

Waspadai 4 Virus Mengintai Saat Musim Hujan: KENALI DAN LINDUNGI DIRI

Namun, kesemua itu menyebabkan kematian sel, saat dikonsumsi sendiri karena asam amino itu meningkatkan prpduksi radikal bebas. Sperma dan ovum menjadi sel, memiliki 90 persen peluang untuk mati saat ini dikonsumsi secara berlebihan. Disarankan oleh banyak dokter dan ahli untuk menghindari apapun yang membantu pembentukan radikal bebas di dalam tubuh untuk kepentingan kesehatan reproduksi Anda.

Konsumsi minuman bersoda berpemanis menghambat sistem imun sehingga menyebabkan kenaikan berat badan dan ketidakseimbangan hormon, yang secara kiat berkontribusi pada ketidakseimbangan hormon. Para wanita punya lebih banyak peluang untuk menekan nafsu makan mereka untuk makanan sehingga memicu kekurangan nutrisi, dan meningkatkan risiko mereka mengalami kehamilan tidak sehat, malformasi dan keguguran.

Halaman Selanjutnya
img_title