Study: Olahraga Berlebihan Picu Cedera Berbahaya di Lutut
- pixabay
BANDUNG – Sebuah studi menyatakan bahwa 56 persen atau sebanyak 490 kasus cedera muncul dikarenakan latihan yang terlalu berlebihan. Sebanyak 25 persen di antaranya merupakan cedera lutut yang meliputi memar, keseleo, bahkan hingga patah tulang.
Dalam studi yang sama, dinyatakan juga bahwa bagian lutut merupakan salah satu tempat yang memiliki mayoritas cedera akut sedang dan berat, terlebih jika latihan tersebut dilakukan tanpa persiapan fisik yang tepat.
"Latihan fisik yang tidak dilakukan dengan tepat, atau tidak sesuai dengan kondisi fisik seseorang, dapat mengakibatkan keluhan kesehatan terutama pada bagian ekstremitas bawah tubuh manusia," ujar Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dari Royal Sports Performance Centre, dr. Sophia Hage, SpKO, dalam keterangan persnya.
Cedera akibat olahraga memang dapat tetap terjadi meskipun telah dilakukan persiapan sedemikian rupa. Terutama pada cabang olahraga renang, sepeda, dan lari, nyeri lutut sangat mungkin terjadi saat sedang melakukan aktivitas olahraga. Ini seperti pada Triathlon yang merupakan sebuah ajang perlombaan yang melibatkan tiga cabang olahraga yang berbeda yaitu renang, balap sepeda, dan lari.
Dalam pelaksanaannya, ketiga cabang olahraga tersebut harus diselesaikan dalam waktu yang berurutan oleh para peserta. Untuk dapat mengikuti perlombaan Triathlon, diperlukan latihan endurance dengan intensitas tinggi. Namun, latihan dengan intensitas tinggi tanpa persiapan yang cukup dapat menyebabkan munculnya permasalahan kesehatan bagi para peserta, termasuk cedera.
"Terlebih untuk olahraga Triathlon, ekstremitas tubuh bawah seperti lutut dan pergelangan kaki merupakan bagian tubuh yang krusial sebagai tumpuan tubuh saat bergerak. Untuk itu, sebelum melakukan latihan, peserta perlu melakukan initial check up," kata dia.
Pemeriksaan seperti fitness test yang mencakup pemeriksaan komposisi tubuh dan postur, fleksibilitas, kekuatan otot, ketahanan otot, dan ketahanan jantung paru. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat kebugaran peserta sehingga dapat menentukan jenis dan intensitas latihan yang tepat.