Tertulis Dalam Kitab Ramayana, Dodol Jadi Kuliner Kuno Asal Indonesia

Kuliner kuno asal Indonesia sudah ada dalam kitab Ramayana
Sumber :
  • istimewa

BANDUNG – Sejarah makanan Indonesia selalu menarik disimak. Lebih dari 1.000 tahun lalu alias sejak zaman Jawa kuno, makanan ini sudah eksis dan dinikmati.

Mengenal Xinjiang, Destinasi Wisata Muslim di Dataran China

Indonesia memiliki banyak makanan tradisional, namun di antara itu, makanan yang usianya sudah lebih dari 1.000 tahun. Makanan ini sudah ada sejak zaman Jawa kuno.

Makanan Indonesia ini sudah ada sejak zaman ketika candi-candi di Kompleks Percandian Prambanan sedang disusun batu-batunya.

Hits! Kue Cromboloni Ala Anak Millenial, Tapi Tak Baik Buat Kesehatan Tubuh

Berikut ini ulasan makanan kuno yang masih eksis di Indonesia hingga kini.

Dodol

Mie Instan Dikonsumsi Berlebihan, Nggak Bahaya Tah?

Makanan Indonesia berusia lebih dari 1.000 tahun lalu lainnya adalah dodol. Kue manis legit kuno asal Indonesia.

Proses pembuatan dodol bermutu tinggi memerlukan waktu yang lama dan membutuhkan keahlian khusus. Bahan utama membuat dodol adalah santan kelapa, tepung ketan, gula pasir, gula merah, dan garam.

Bahan tambahan pada dodol menentukan rasa. Dodol dari durian disebut dodol durian, dodol dari sirsak disebut dodol sirsak, dodol dari nangka disebut dodol nangka, dodol dari jahe disebut dodol jahe.

Dodol khas Garut disebut dodol Garut. Dodol khas Kandangan, Kalimantan Selatan disebut dodol Kandangan. Dodol durian juga disebut lempok. Bila hanya disebut dodol saja, maka dodol tersebut hanya dibuat dari tepung ketan, gula merah, dan santan.

Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dodol disebut jenang. Jenang lebih lembek daripada dodol, lebih basah berminyak, dan umumnya dijual dalam bentuk lempengan atau plastikan.

Jenang diiris sesuai permintaan pembeli. Dodol lebih kering (kesat), dipotong dengan ukuran 2 centimeter x 1 centimeter x 3 centimeter.

Pembungkus dodol berupa plastik atau kertas roti, dan dijual dalam jumlah besar di dalam kardus.

Saat ini dodol mulai diminati konsumen dari negara lain, antara lain Belanda, Brunei Darussalam, Singapura, dan Malaysia.

Selain itu, dodol juga serupa dengan jenang di Kudus, Jawa Tengah. Dodol sudah disebutkan dalam saduran kitab Ramayana versi Jawa.

Ramayana sendiri kerap dianggap sebagai karya sastra India yang pertama kali disadur oleh masyarakat Jawa.

Ramayana versi Jawa diperkirakan berasal dari zaman akhir Kerajaan Medang, yakni ketika masih menempati Jawa Tengah dan belum dipindahkan ke Jawa Timur oleh Maharaja Sindok.

Penyaduran Ramayana guna menciptakan versi Jawanya diperkirakan terjadi antara 840 Masehi sampai dengan 930 Masehi. (irv)