Menyikapi Karyawan Gen Z dan Budaya Kerja Modern
Muhammad Chalid menekankan pentingnya menciptakan suasana kerja yang nyaman namun tetap produktif.
"Kita harus melakukan pendekatan yang secara informal. Udah nggak bisa lagi kita berkomunikasi yang misalnya dimarah-marahin kalau nggak aktif," ujar Muhammad Chalid.
Perusahaan juga perlu meninjau ulang visi misi mereka agar tetap relevan dengan kondisi bisnis saat ini.
Budaya kerja hybrid yang memungkinkan fleksibilitas lokasi kerja menjadi salah satu adaptasi yang diperlukan. Work-life balance juga menjadi aspek yang semakin diprioritaskan oleh Gen Z.
Dalam hal rekrutmen, perusahaan perlu lebih fleksibel dengan persyaratan yang ditetapkan.
Tidak semua kriteria harus terpenuhi 100%. Pengalaman kerja yang bervariasi dan durasi kerja yang singkat tidak selalu menjadi indikator negatif.
"Belum tentu orang-orang yang pengalaman kerjanya 6 bulan atau 1 tahun itu gak bagus, dia kayak kutu loncat. Itu bisa bernilai positif juga," tambah Muhammad Chalid.*