Minum Jamu Saat Menstruasi? Ini Kata Ahli Tentang Manfaat dan Risikonya

Ilustrasi perempuan minum jamu
Sumber :
  • Pinterest

VIVABandungJamu telah menjadi warisan budaya tradisional Indonesia yang dipercaya memiliki berbagai khasiat kesehatan, terutama untuk wanita.

3 Cara Cepat dan Mudah Cek Penerima PKH 2025, Bisa Klik di Sini

Banyak wanita yang masih mengonsumsi jamu saat menstruasi untuk mengurangi nyeri dan keluhan lainnya.

Di tengah modernnya dunia kedokteran, jamu tetap menjadi pilihan sebagian wanita. Namun, apakah mengonsumsi jamu saat menstruasi benar-benar aman dan efektif?

Tips Rahasia Bikin Pisang Molen yang Mudah dan Praktis, Dijamin Enak Banget

Berikut penjelasan dari ahli mengenai manfaat dan risiko mengonsumsi jamu saat menstruasi. Mari kita simak penjelasan lengkapnya.

Ilustrasi perempuan minum jamu

Photo :
  • Pinterest
Berburu Kue Lebaran Legendaris di Bandung, 6 Destinasi Kuliner Warisan yang Wajib Dikunjungi

Pandangan Ahli Tentang Jamu Saat Menstruasi

Seorang dokter spesialis kandungan dari RS Medika Jakarta, dr. Sarah Amalia, Sp.OG., menjelaskan bahwa beberapa jamu tradisional memang mengandung zat yang dapat membantu mengurangi nyeri menstruasi.

Namun, beliau menekankan pentingnya kehati-hatian dalam mengonsumsi jamu.

"Tidak semua jamu aman dikonsumsi. Beberapa bahan herbal bisa berinteraksi dengan obat-obatan atau mempengaruhi hormon," jelasnya.

Jenis Jamu yang Relatif Aman

Beberapa jenis jamu yang relatif aman dikonsumsi saat menstruasi antara lain:

1. Kunyit asam: memiliki sifat anti-inflamasi

2. Jahe: membantu mengurangi kram

3.Temulawak: melancarkan peredaran darah

Namun tetap disarankan untuk mengonsumsi dalam dosis wajar.

Risiko yang Perlu Diwaspadai

Jamu yang tidak higienis bisa menyebabkan infeksi. Dosis yang tidak tepat bisa berbahaya

Waspadai juga adanya bahan campuran tidak teridentifikasi, serta interaksi dengan obat-obatan lain yang mungkin menimbulkan efek samping.

Tips Aman Mengonsumsi Jamu

1. Pilih jamu yang bersertifikat BPOM

2. Perhatikan tanggal kadaluarsa

3. Konsumsi sesuai dosis yang dianjurkan

4. Hentikan jika ada efek samping

5. Konsultasi dengan dokter jika sedang dalam pengobatan.*