Jenazah Aipda Joko Mudo, Korban Helikopter Polri Ditemukan

Jasad co-pilot Helikopter Polri yang jatuh di Bangka Belitung
Sumber :
  • Istimewa

BANDUNG – Korban ketiga helikopter NBO-105 milik Polri yang jatuh di Perairan Manggar, Belitung Timur akhirnya ditemukan. Korban tersebut atas nama Aipda Joko Mudo ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Daftar Polri 2024, Ini Link Download PDF Contoh Surat Persetujuan Orang Tua

"Ditemukan pada posisi *03°02.952' S - 108°30.295' E," ucap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, I Made Oka Astawa kepada wartawan, Rabu 30 November 2022.

Dilaporkan, korban ketiga helikopter Polri itu ditemukan nelayan dan langsung dievakuasi ke dermaga Manggar dini hari tadi, atau sekitar pukul 02.56 WIB.

Daftar Polisi Bintara 2024 Sekarang Juga, Ini Syarat dan Cara Daftarnya: Dijamin Lulus!

Diketahui sebelumnya, dua jenazah kru helikopter yang jatuh di perairan Manggar, Pulau Bangka Belitung, telah tiba di Landasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan.

Melansir dari VIVA, teknisi di helikopter tersebut bernama Bripda Khoirul Anam dan seorang Co-Pilot bernama Briptu M Lasminto telah tiba menggunakan pesawat CN 295 yang berangkat dari Pulau Bangka Belitung.

Hati-hati Penipuan! Ini Cara Daftar Polisi Bintara 2024 yang Benar: Jangan Asal-asalan

Diketahui, helikopter milik Polri hilang kontak di sekitar perairan Kepulauan Bangka Belitung. Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan itu.

"Diketahui, helikopter milik Polri hilang kontak di sekitar perairan Kepulauan Bangka Belitung. Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menjelaskan itu.

Ramadhan menyebut terdapat 2 helikopter yakni P-1113 dan P-1103 dari Pangkalan Bun yang akan terbang menuju Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung.

"Pukul 08.15 WIB dua helikopter take off dari Palangkaraya ke Pangkalan Bun. Lalu, pukul 11.00 WIB dari Pangkalan Bun ke Tanjung Pandan, Belitung," kata Ramadhan.

Kemudian pada pukul 13.54 WIB tepatnya pada posisi 39nm sebelum Tanjung Pandan (Belitung), helikopter melewati cuaca buruk dimana captain pilot helikopter P-1113 mengambil keputusan untuk naik ke ketinggian 5.000 kaki. "Sementara pilot helikopter P-1103 mengambil keputusan untuk turun menuju ketinggian 3.500 kaki," katanya.

Kemudian, pukul 14.00 WIB, kapten pilot helikopter P-1113 berupaya memanggil crew helikopter P-1103 melalui frekuensi radio helikopter. Namun, panggilan tersebut tak kunjung mendapatkan jawaban.

Ramadhan mengatakan, sekitar pukul 14.24 WIB, kapten pilot helikopter P-1113 yang telah landing di Bandara Tanjung Pandang langsung melakukan pengecekan posisi helikopter P-1103 di tower.

"Jadi masih lost contact. Setelahnya melaporkan kejadian kepada Kaurmin Subdit Patroli Udara dan segera melaporkan kepada Kasi Dalwil Subdit Patroli Udara kemudian kepada Kasubdit Patroli Udara," katanya.