China Alami Lonjakan Covid-19, Diprediksi Akan Muncul Varian Baru

Ilustrasi COVID-19 Subvarian Omicron
Sumber :
  • Pinterest

"Varian BA5.2 dan BF.7 tetap dominan di China, sementara BQ.1 dan sublineagenya telah ditemukan di 49 kasus di sembilan provinsi, sedangkan sublineage XBB telah ditemukan di 11 kasus di tiga provinsi," ujar X Wenbo seperti dilansir dari South China Morning Post.

Sebut Covid-19 Rekayasa, Komjen Dharma Kutip Ayat Alkitab: Semua Bangsa Disesatkan

X Wenbo juga mengatakan, hal ini meliputi varian BQ.1 dan strain dominan di India sekarang, strain XBB. Strain ini, termasuk varian BF.7, telah bersirkulasi di Amerika Serikat, Inggris, dan Singapura sejak Oktober. Menurut Ray, gelombang infeksi sering diikuti dengan generasi varian baru.

"Kami sudah melihat kemunculan varian virus corona, Alpha, Beta, Gamma, dan Delta, dalam suksesi dan beberapa subvarian Omicron sejak satu tahun," katanya.

Komjen Dharma Pongrekun Bongkar Data Covid-19 Hanya Tipuan: Bohongi Rakyat

"Selama virus bersirkulasi di keramaian, saat dia bereplikasi, virus akan bermutasi," tambah X Wenbo.

 Lonjakan infeksi, lanjut X Wenbo, akan membantu penyebaran sub varian baru termasuk BQ.1 dan XBB. Penyebaran varian ini akan meningkat seiring waktu dan mutasi akan berlanjut.

Blak-blakan Ungkap Data Covid-19, Komjen Dharma Pongrekun: Semua Bangsa Sesat

Kendati demikian, X Wenbo menyatakan, tidak ada bukti spesifik bahwa varian baru akan lebih ringan dibanding sebelumnya. 

"Salah satu penjelasan untuk sifat ringan Omicron adalah imunitas yang sudah diperoleh manusia sejak pandemi. Kebanyakan keringanan yang kita alami selama 6-12 bulan terakhir di banyak bagian di seluruh dunia karena akumulasi imunitas baik melalui vaksin atau infeksi, bukan karena virusnya berubah," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title