Kinerja Produk Digital Telkom pada 2022 Dinilai On The Track
- Istimewa
BANDUNG – Ekonomi digital Indonesia, yang terutama didorong oleh penyedia aplikasi digital, kian moncer tahun ini.
Data ekonomi digital dirilis Google bekerjasama dengan Temasek, dan Bain & Company dalam laporan bertajuk "e-Conomy SEA 2022" disebutkan, ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai US$77 miliar pada 2022.
Angka ini, tulis laporan tersebut, meningkat 22% dari tahun sebelumnya serta naik 19,8% dari tahun 2020 (sebesar US$44 miliar). Kontribusi terbesar berasal dari penjualan kotor barang dan jasa dari sektor e-commerce dengan nilai estimasi US$59 miliar. Kemudian disusul jasa transportasi dan pesan-antar makanan, pemesanan tiket perjalanan, serta media online.
Data Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) menyebutkan, sepanjang 2022, tekfin dan e-commerce banyak diguyur dana investor pada Januari–Februari karena keduanya memang memiliki potensi pasar terbesar di dalam bisnis digital sekarang ini.
Google, Temasek, dan Bain & Company memproyeksikan ekonomi digital Indonesia akan terus tumbuh dan tetap menjadi yang terbesar di Asia Tenggara sampai 2030. Namun, ada sejumlah tantangan ekonomi makro yang berpotensi membebani prospek pertumbuhan ini.
"Dengan perlambatan ekonomi dan pasar tenaga kerja yang melemah, pengeluaran non-esensial konsumen akan berkurang," tulis riset tersebut.
Pun demikian, sambung Google dst, ekonomi digital Indonesia masih jadi yang terbesar di Asia Tenggara untuk tahun ini dan puncaknya pada tahun 2024.