Sopir Audi A8: Ada Mobil Polisi Nyalip Sebelum Tewasnya Mahasiswi Cianjur

Mahasiswi di Cianjur jadi korban tabrak lari
Sumber :
  • Ist

BANDUNG – Sopir Audi A8 bernama Sugeng membantah tudingan tabrak lari terhadap mahasiswi di Cianjur Selvi Amalia Nuraeni di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Merinding! Begini Kronologi Remaja Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi Pakai Garpu Tanah

Pada saat sebelum kejadian, Sugeng mengatakan jika posisinya berada di paling belakang iring-iringan kendaraan polisi.

Begitu melihat ada motor yang kehilangan keseimbangan di depannya, Sugeng langsung mengurangi kecepatan untuk menghindar dari motor korban. Namun saat itu muncul kendaraan lain menyalipnya.

Hati-hati! Pelaku Pembunuh Vina Cirebon Masih Buron, Begini Ciri-cirinya

"Di belakang saya setahu saya melihat mobil warna hitam, jenis kurang tahu. Saya mengemudi fokus ikut iring-iringan. Fokus menyetir, setahu saya itu mobil anggota, masalah itu mobil satu rombongan atau tidak saya tidak tahu, yang jelas itu mobil kepolisian, warna hitam untuk plat nomor kurang tahu," kata Sugeng kepada wartawan pada Jumat, 27 Januari 2023.

Setelah itu, Sugeng pun memelankan kendaraannya hingga akhirnya menepi karena melihat banyak orang yang mengejarnya.

Delapan Tahun Berlalu, Polda Jabar Bantah Salah Satu Pelaku Pembunuh Vina Anak Anggota Polisi

Sugeng pun turun dari mobil dan malah dituduh sebagai pengemudi yang membuat pengendara motor meninggal dunia.

"Jarak sekitar kurang lebih 1 km, tiba-tiba banyak warga yang mengejar, karena saya merasa membawa bos dan ada anak kecil di dalam, saya kooperatif saya berhenti ke pinggir, saya berhentikan mobil. saya refleks mengambil HP, saya rekam video, saya turun dari kendaraan, orang tersebut marah-marah dan menuduh sayalah pelakunya. itu pak katanya helmnya hancur, bapak harus tanggung jawab segala macam," jelas dia.

Sementara terkait tudingan masuk secara liar dalam iring-iringan, Sugeng menyanggah jika dirinya mengikuti di belakang rombongan atas persetujuan dari sang bos yang merupakan anggota polisi.

"Saya tidak memaksa atau liar masuk ikut iring-iringan, tidak. itu semua atas sepengetahuan bapak, suami daripada ibu (istri) bos saya, yang saya bawa, saya sebagai pengemudi. Saya berjalan lah seperti biasa mengikuti iring-iringan, bukan berarti saya liar, karena saya mengikuti dan memang diketahui oleh pihak bapak yang di depan," pungkasnya.