Kronologi Pesawat Susi Air Terbakar di Papua

Ilustrasi pesawat terbakar
Sumber :
  • iStock

Bandung – Terbakarnya Pesawat Susi Air di Landasan Terbang Paro, Disktrik Paro, Kabulaten Nduga, Papua karena sengaja dibakar. Managing Director Susi Air Nadine Kaiser yang menyebut pesawat mendarat dengan aman di airstrip Paro. Lalu, 2,5 jam kemudian ELT pesawat atau pemancar sinyal darurat aktif. Kemudian, ia mengatakan bahwa Susi Air PK BVY terkomfirmasi telah dibakar.

Sangat Menarik Ditunggu, Liga 1 Musim Depan Benar-benar Liga Indonesia

"Dan confirmed pesawat dibakar," kata Nadine saat dihubungi.

Sementara itu, Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Moses Kilangin, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada pukul 05.33 WIT dengan seorang pilot dan beberapa orang penumpang.

Laporan Terkini BMKG Terkait Prakiraan Hilal Awal Ramadhan 2024

"Pesawat mendarat dengan selamat di Paro pada pukul 06.17 WIT," ujar Susi Pudjiastuti kepada Kompas.com, Selasa.

Menejemen Susi Air mendapar kabar bawah pada jam 07.28 WIT Pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK BVY masih ada di Paro.

KPK Tetap Usut Kasus Uang Makan Rp 1 Miliar Meski Lukas Enembe Meninggal

Sementara itu, Susi menambahkan bahwa tak berselang lama pesawat tersebut bergerak ke arah sekatan.

"Pada pukul 08.05 WIT, diinformasikan melalui GPS portable milik pilot bergerak ke arah selatan," kata Susi.

Kabar tentang adanya pesawat Susi Air yang terbakar di Paro didapat dari pilot Susi Air lain yang baru saja terbang dari Distrik Dekai ke Bandara Moses Kilangin.

"09.57 WIT, penerbangan PK-BVC melaporkan bahwa pesawat PK-BVY terbakar di landasan dan tidak ada orang di sekitarnya termasuk pilot," ungkap Susi.

Sementara itu, menindak lanjuti kejadian tersebut, Polda Papua akan menerjunkan tim ke Bandara Distrik Paro untuk mengusut kebakaran yang terjadi pada pesawat Susi Air itu.

"Kita baru dapat informasi, ini mau dikonsolidasi. Secepatnya kita akan kirimkan anggota," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani.