Inilah Alasan Inggis Menolak Pulangkan Jasad Pangeran Ethiopia

Kerajaan Inggris
Sumber :

Viva BandungIstana Buckingham di Inggris menolak permintaan untuk mengembalikan jasad pangeran Ethiopia. Sang pangeran datang ke Inggris saat berusia tujuh tahun. Dia menjadi yatim piatu setelah ibunya meninggal dalam perjalanan. Pangeran Alemayehu yang telah dimakamkan di Kastil Windsor pada abad ke-19. 

Kisah Mualaf Bangsawan Kerajaan Inggris, Masuk Islam Karena Wanita Indonesia

Ratu Victoria kemudian tertarik padanya dan menyiapkan pendidikannya. Hingga akhirnya dia meninggal dunia pada usia 18 tahun. Tapi ternyata keluarganya ingin jenazah sang pangeran dikirim ke Ethiopia

"Kami ingin jenazahnya kembali sebagai sebuah keluarga dan sebagai orang Ethiopia, karena itu bukan negara kelahirannya. Itu tidak benar baginya untuk dimakamkan di Inggris," kata salah satu keturunan kerajaan Fasil Minas dikutip dari BBC, Jumat, 26 Mei 2023. Namun, dalam sebuah pernyataan, juru bicara Istana Buckingham mengatakan pemindahan jenazah Pangeran Ethiopia bisa memengaruhi orang lain yang dimakamkan di Kapel St George di Kastil Windsor.

Teori Konspirasi Terbantahkan, Kate Middleton Terlihat Sehat Saat Belanja ke Toko Pertanian

"Sangat tidak mungkin untuk menggali sisa-sisa jasad tanpa mengganggu tempat peristirahatan sejumlah besar orang lain di sekitarnya," kata istana.

Pernyataan itu menambahkan bahwa pihak berwenang di kapel peka terhadap kebutuhan untuk menghormati kenangan Pangeran Alemayehu.

Wow! Rumah Meghan Markle Jadi Perhentian Tur Wisata ala Royal Family

Selain itu, mereka juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga martabat orang yang meninggal. Dikatakan bahwa di masa lalu, bagian rumah tangga kerajaan telah mengakomodasi permintaan dari delegasi Ethiopia untuk mengunjungi kapel tersebut.

Menurut Andrew Heavens dalam bukunya "The Prince and the Plunder", yang menceritakan kehidupan Alemayehu, Inggris mungkin mengira tindakan ini akan menjaga sang pangeran dan ibunya tetap aman, mencegah mereka ditangkap dan kemungkinan dibunuh oleh musuh Tewodros, yang berada di dekat Maqdala. Setelah kedatangannya di Inggris pada bulan Juni 1868, kesulitan yang dialami pangeran dan statusnya sebagai yatim piatu menimbulkan simpati Ratu Victoria. Keduanya bertemu di rumah liburan ratu di Isle of Wight, tak jauh dari pantai selatan Inggris.

Halaman Selanjutnya
img_title