Setahun Setelah Kepergian, Ditemukan Surat Eril untuk Orang Tuanya, Isinnya Bikin Terharu

Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril
Sumber :
  • Instagram @ataliapr

Viva Bandung – Putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan KAmil, yaitu Emmeril Kahn Mumtadz telah setahun berpulang. Sang ibu, Atalia Praratya menemukan sepucuk surat yang dibuat Eril untuk kedua orang tuanya.

Pamer Makanan Pro Israel, Anak Ridwan Kamil Kena Ulti Netizen

Diketahui surat tersebut rupanya dibuat Eril ketika dirinya masih duduk di kelas 6 SD. Namun surat tersebut tidak pernah diberikan kepada Ridwan Kamil maupun Atalia Praratya. 

“SURAT ERIL saat kelas VI SD yang baru ditemukan akhir-akhir ini. Masya Allah.. saya tidak tau mengapa surat itu tidak diberikan kepada saya, padahal surat itu ditujukan utk orang tua pada saat eril kls 6 SD.,” tulis Atalia melalui akun Instagramnya @ataliapr yang dikutip pada Senin, 29 Mei 2023.

Heboh! Buku Karya Sarjana Isarel Ini Diduga Jadi Penyebab Zara Lepas Hijab

Perempuan yang akrab dipanggil Ibu Cinta itu tak kuasa menahan air mata saat membaca surat yang dibuat oleh putra sulungnya tersebut. Sebagai ibu yang kehilangan anak, menurutnya surat itu seperti menunggu waktu yang tepat untuk ditemukan dan dibaca.

“Saya pun tak kuasa menahan air mata saat membacanya. Surat itu seperti menunggu waktu yang tepat untuk ditemukan,” pungkasnya. 

Gawat! Buku Karya Sarjana Israel Diduga Pengaruhi Zara Lepas Hijab, Kini Sudah Beredar di Indonesia

Dalam surat tersebut, Eril meminta kepada orang tuanya untuk memaafkannya jika memiliki kesalahan. Eril juga meminta agar orang tuanya tetap tabah jika dirinya sudah tidak ada di dunia. 

Berikut ini adalah isi dari surat Eril untuk kedua orang tuanya.

“Mah, Pah, maafkan saya jika saya memiliki kesalahan. Mohon dimaafkan karena jika di akhirat Mamah dan Papa belum memaafkan saya, saya pasti akan menjadi orang yang celaka dan masuk ke neraka Allah. Saya ingin memberikan yang terbaik untuk Mamah dan Papah. Jika prestasi belum cukup, saya akan berusaha lagi,” tulis mendiang Eril.  

“Mamah, Papah, terima kasih atas kepedulian dan kasih sayang darimu. Jika aku sudah tidak ada aku ingin bu tetap tabah dan sabar atas cobaan yang diberikan oleh Allah Swt. Mah, Pah, jika aku melakukan dosa yang begitu besar sehingga menyakitimu, mohon dimaafkan. Karena, setelah meninggal, taubatku tidak akan diterima. Hanya engkaulah dan Allahlah yang bisa menyelamatkanku.

Emmeril Kahn Mumtadz"