Pendiri Ponpes Al-Zaytun Sebut Mekkah Bukan Tanah Suci Tapi Hanya Untuk Ibadah
- VIVA.co.id
Viva Bandung – Setelah sebelumnya memperbolehkan santri berzina dan penebusan dosa dengan uang, beberapa kontroversi Ponpes Al-Zaytun menarik perhatian publik. Pidato Syekh Panji Gumilang, pimpinan Ponpes Al-Zaytun, kali ini menuai perdebatan di media sosial.
Pidato Panji Gumilang tentang tanah Indonesia yang suci baru-baru ini dirilis dalam video. Dia bahkan mengubah lirik dari lagu Indonesia Raya menjadi "Indonesia Tanah Suci", dengan lantang menyerukan "Indonesia Tanah Suci".
Bahkan, dia memberi tahu para pendengar bahwa Indonesia juga suci, jadi mereka tidak perlu mati jauh di Tanah Suci Mekkah. Oleh karena itu, topik ini langsung menjadi topik diskusi di media sosial.
“Indonesia tanah suci, nggak usah mau mati di tanah suci yang jauh, di Indonesia juga mati suci,” seru Syekh Panji Gumilang, pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat yang dilansir dari akun YouTube Rezky Maisya Putra.
Lagu Indonesia Raya Stanza ke 3 menunjukkan bahwa Indonesia adalah tanah suci. Selain itu, pernyataan kontroversialnya tentang ketidakpercayaan terhadap hadist Nabi Muhammad SAW membuat publik heboh.
Menurut Panji Gumilang, banyak orang Indonesia tidak tahu bahwa Indonesia adalah tanah suci karena mereka tidak pernah membaca lagu kebangsaannya. Ia mengutip lirik lagu Indonesia Raya di mana Tanah Tumpah Darahku disebutkan.
"Tanah tumpah darahku itu artinya tanah suci. Kalau kamu tidak tahu itu artinya kamu tidak membaca lagu kebangsaanmu," tegas Panji Gumilang dalam tayangan video tersebut.
Ia juga menyinggung soal perjalanan haji dan umrah ke Mekkah dan Madinah yang memerlukan biaya sekitar Rp35 juta rupiah. Pimpinan Ponpes Al-Zaytun itu menganggap bahwa hal tersebut tidak perlu dilakukan karena tanah suci ada di Indonesia.
"Kalau kamu mau ke Mekkah atau Madinah harus bayar 35 juta lebih. Itu bukan tanah suci, itu hanya tempat beribadah," ucap Panji Gumilang. Pernyataan Panji Gumilang itu sontak saja menuai berbagai reaksi dari warganet.
Sebagian besar mengkritik dan mengecam perkataan Panji Gumilang yang menyesatkan. Mereka menilai bahwa dia sudah menghina ajaran Islam dan mengabaikan pentingnya haji dan umrah.