Tradisi Mbrandu Disinyalir Jadi Penyebab Sebaran Penyakit Antraks di Gunungkidul

Penyakit Antraks
Sumber :

Tidak hanya ternak mati yang disembelih, lewat tradisi mbrandu tersebut mereka juga menyembelih hewan ternak yang keracunan lalu dipotong ketika sudah akan mati. Dalam kasus antraks sekarang ini, ternak yang dipotong adalah ternak yang sudah mati.

Vaksin PMK Sudah Tersedia di Jawa Barat

Inilah yang membuat kasus antraks terus terjadi di Gunungkidul. Padahal, salah satu cagra agar antraks tidak menyebar adalah dengan menguburnya.

"Kalau dipotong itu kan bakteri yang ada di darah itu mengalir keluar berubah menjadi spora. Spora itu yang tahan puluhan tahun, 40-80 tahun di tanah," ujar Retno.

DKPP Jabar Gelar Rapat Sosialisasi Pengolahan Produk Peternakan

Upaya yang dilakukan agar spora itu tidak menyebar yakni dengan menyiram tanah yang terkontaminasi spora dengan 50 liter formalin 10 persen. Retno menambahkan bahwa tidak terjadi proses penularan antarmanusia, tetapi dari lingkungan dan hewan lalu ke manusia. Oleh karena itu, pihaknya berupaya melakukan sterilisasi tanah yang terkontaminasi.