Tersangka Kebakaran Bromo Didenda Rp1,5 M, BNPB Sebut Masih Kurang Dibanding Biaya Water Bombing

Gunung Bromo
Sumber :

Viva Bandung – Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menilai denda untuk pelaku kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur, masih kurang jika dibandingkan dengan biaya operasional heli water bombing.

Aktivitas Veni Oktaviana Terungkap, Mahasiswi yang Bersetubuh 6 Kali dengan Dosen

Dalam Disaster Briefing, Abdul menjelaskan bahwa pelaku yang menyalakan flare pada sesi foto prewedding itu telah dikenakan pidana oleh kepolisian dan ancaman penjara serta denda maksimum Rp1,5 miliar.

"Saya cuma akan berbicara Rp1,5 miliar. Biaya operasional water bombing itu satu sorti, satu jam sudah lebih dari Rp200 juta dan belum tuntas saat ini mungkin (masih) kurang, karena seperti yang kita lihat di (Gunung) Arjuna saja itu operasi water bombing kita sudah lebih dari empat hari," ujar Abdul.

Kebakaran Gunung Bromo Capai Kerugian hingga Rp89,7 Miliar, Berikut Ini Rinciannya

Abdul juga mengatakan bahwa 90% kejadian karhutla disebabkan oleh perbuatan manusia, baik itu secara langsung maupun tidak langsung.

Pada kawasan lahan gambut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah memiliki mekanisme penegakan hukum. TNI-Polri kemudian mengkaji secara forensik sebab kejadian untuk dilakukan penegakan hukum bagi pelaku. 

Terbaru! Titik Api Mulai Padam, Luas Area Kebakaran Gunung Bromo Capai 504 Hektar

Abdul mengatakan hal itu bisa menjadi evaluasi bagi masyarakat bahwa sangat penting mencegah atau menghindari keteledoran yang menyebabkan terjadinya kebakaran. Sebab tidak hanya kerugian ekonomi yang ditanggung, namun juga kerugian ekologi.

"Kerugian ekonomi mungkin bisa kita bayar tapi kerugian ekologi mungkin butuh waktu untuk merestorasi," ujar dia.

Halaman Selanjutnya
img_title